Surabaya (Antara Jatim) -  Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Pemilik Kapal Nasional atau "Indonesian National Shipowners Association" (INSA) Kota Surabaya mengharapkan terbentuknya pengurus pusat yang baru bisa mempersolid keanggotaan.

"Internal di tubuh INSA harus benar-benar solid dan jangan ada lagi konflik di dalamnya," ujar Ketua DPC Insa Surabaya Stenvens H Lesawengen di sela Rapat Umum Anggota Insa XVI Lanjutan yang berlangsung di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, DPP Insa yang pernah mengalami permasalahan internal sebelum digelarnya RUA Lanjutan membuat keanggotaan terpengaruh.

"Ke depannya harus tidak ada lagi konflik internal, sebab itu akan merugikan Insa sendiri. Semoga terpilihnya ketua umum baru bisa menjadi lebih baik," ucapnya.

Stenvens berharap agar kepengurusan baru nantinya segera menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) untuk membahas program kerja organisasi.

Sebelumnya, Pengurus DPP Insa periode 2015-2019 menggelar RUA INSA XVI Lanjutan di Surabaya, Jumat, dan menghasilkan Carmelita Hartoto terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi.

Terpilihnya ketua umum INSA kali ini, kata dia, sangat berbeda karena pertama kali terpilih di luar Jakarta, yakni Surabaya.

"Sejak 6 September 1967, ketika Insa Lahir belum pernah RUA diadakan di luar Jakarta, karena itu ini momentum penting karena Ketum lahir secara 'legitimate' di kota pelayaran di Indonesia," katanya.

RUA XVI INSA lanjutan digelar kembali karena dinilai RUA yang digelar di Jakarta pada Agustus 2015 belum selesai, mengingat tidak ada calon ketua umum yang memperoleh suara 50 persen plus satu.

Menurut Surat Keputusan Caretaker INSA Nomor CTRXVI-110915-025 memutuskan Johnson W Sutjipto sebagai ketua umum 2015-2019, karena menurut perhitungan suara memperoleh dukungan 386 suara dari peserta mandat yang hadir dan menggunakan hak suaranya, sedangkan Carmelita Hartoto didukung oleh 363 suara dan lima surat suara dinyatakan tidak sah. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015