Menaklukkan medan terjal di hutan dan bukit menggunakan motor trail atau mobil jeep menjadi liburan seru di akhir pekan, apalagi disajikan pemandangan alam yang asri serta udara yang seju seperti di Coban Tengah, Malang.

Coban Tengah diapit Coban Rondo dan Coban Manten. Sebelum ke Coban Tengah tersaji pemandangan Gunung Panderman (Malang) yang sejuk. Letak Coban Rondo dan Coban Manten cukup berdekatan dengan jarak masing-masing hanya sekitar 4-5 kilometer.

Perjalanan bisa dimulai dengan melalui jalur menuju Coban Manten yaitu jalur sebelah Hotel Coban Rondo yang masih berupa jalan setapak dengan dikeilingi hutan pinus di sisi kanan kirinya.

Dari sini, ketika berjalan sekitar 15 menit, akhirnya terdapat dua rumah dinas milik Perum Perhutani. Di dekat rumah tersebut terdapat sebuah pertigaan, jalur sebelah kiri menuju Coban Manten dan jalur sebelah kanan akan menuju Coban Tengah.

Di sepanjang jalan setapak ini tidak terlihat adanya petunjuk arah menuju ke Coban Manten maupun Coban Tengah, sehingga jalur ke kanan dan berjalan sekitar 30 menit menuju pipa biru-kuning yaitu pipa yang menyalurkan air menuju ke tempat penyimpanan air Pujon di kompleks Coban Rondo.

Coban Tengah yang berada di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang memang sudah berbenah. Ketika memasuki kawasan ini akan ditarik biaya Rp5.000 jika bertemu dengan pengelola tempat wisata alam tersebut.

Prasarana menuju ke Coban Tengah atau Coban Dudo pun cukup memadai, meskipun jalan masih berupa tanah yang diratakan, namun bukan makadam atau jalan berbatu apalagi aspal, sehingga jalan  terbaik menuju ke sana adalah jalan kaki sejauh 4 km dari loket masuk di Coban Rondo.

"Rute offroad untuk menuju Coban Tengah sangat menantang dan sungguh menyeramkan, khususnya bagi pemula, namun inilah yang dinamakan offroad dengan motor trail," kata salah satu peserta offroad dengan motor trail, Andy Satria.

Menurut dia, perlu kewaspadaan penuh dengan memperhatikan tanda-tanda alam selama perjalanan berlangsung, apalagi air hujan telah membasahi rute perjalanan, sehingga bisa menyebabkan roda yang selip.

"Setelah beberapa kali terjatuh karena kurang menguasai medan jalan, karena adanya beberapa tanjakan yang menyebabkan roda motor selip, akhirnya sampai pada tujuan utama yaitu Coban Tengah," ujar pria asal Surabaya itu.

Track offroad yang ditawarkan cukup menantang jika dilalui bersama beberapa jeep maupun motor trail sekaligus. Hutan pinus dan perdu di kanan dan kiri jalan menemani setiap langkah untuk menuju air terjun Coban Tengah.

Selama kurang lebih satu jam perjalan menggunakan motor trail atau jeep, untuk menuju Coban Tengah salah satu jalur yang digunakan hanya dengan berjalan kaki sejauh empat kilometer dari tempat parkir.

Namun karena masih berupa semak belukar belantara di tepi tebing yang curam, perjalanan akan memakan waktu sekitar 30–45 menit, tergantung ketahanan diri setiap orang.

Di sisi lain, salah satu peserta offroad jeep, Fahrizal Tito mengatakan Coban Tengah masih terlihat biasa di antara Coban-Coban yang baru saja ditemukan dan diperkenalkan, namun Coban Tengah selalu punya cerita.

"Hujan yang mengguyur di awal perjalanan dari Malang, sudah cukup membuat baju saya basah kuyup, namun ketika berhenti di Coban Tengah, hujan tiba-tiba berhenti seakan menandakan ada pengunjung yang datang," paparnya.

Coban Tengah, lanjutnya, memiliki air yang cukup jernih, jatuhan arus yang stabil, kolam yang dangkal, luas dan bersih, serta diapit ceruk tebing yang cantik adalah kesan pertama ketika tiba di lokasi.

Tepat di depan air terjun terdapat sebuah kolam yang di tengah-tengahnya terdapat sebuah pohon dan pancuran air. Dari beberapa plakat nama yang tertinggal, ini adalah kawasan penghijauan.

Air terjun Coban Tengah setinggi kurang lebih 30 meter ini berdiri di antara tebing berbatu dan rindangnya pepohonan hutan Pujon. Beberapa fasilitas yaitu tempat duduk, tempat sampah dan kamar mandi juga tersedia. Sebuah rumah kayu kecil juga berdiri tak jauh dari air terjun. Mau?! (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015