Tulunggaung (Antara Jatim) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tulungagung, Jawa
Timur, Selasa merazia puluhan pelajar yang membolos sekolah dan nonkrong
di sejumlah warung kopi, dengan masih mengenakan pakaian seragam
sekolah.
"Kami lakukan penertiban karena ada laporan bahwa sejumlah warung kopi acapkali disalahgunakan para pelajar untuk tempat bersembunyi saat membolos sekolah," kata Kabid Ketertiban Umum dan Ketertiban Masyarakat Satpol PP Tulungagung Wahyid Masrur di Tulungagung.
Ada enam warung kopi yang menjadi sasaran razia satpol PP, masing-masing berlokasi di wilayah Kecamatan Boyolangu, Kedungwaru, serta Kecamatan Tulungagung.
Razia difokuskan di warung kopi yang ditengarai sering dijadikan mangkal atau membolos para pelajar di saat jam pelajaran sekolah.
Lokasi pertama di salah satu warung kopi yang berada di wilayah Kecamatan Boyolangu lokasi yang dekat dengan area sekolah.
Di lokasi pertama, petugas mendapati beberapa pelajar yang nongkrong sambil menghisap rokok.
Petugas lalu melakukan pemeriksaan terhadap para pelajar mulai pemeriksaan badan, tas hingga ponsel yang diduga digunakan untuk menyimpan gambar terlarang.
"Dari hasil pemeriksaan, diketemukan puluhan bungkus rokok berbagai merek. Kami malah tidak mendapati buku tulis atau buku pelajaran dibawa para pelajar itu," ungkap Wakyid.
Namun, beberapa pelahar berdalih sengaja tidak banyak membawa perlengkapan sekolah seperti buku tulis dan buku pelajaran karena saat ini sedang ujian semester.
"Saat ini sedang berlangsung ujian akhir semester, sehingga tidak perlu membawa buku," kilah salah satu pelajar.
Razia kemudian dilanjutkan ke sejumlah warung kopi lain di Desa Beji dan ditemukan salah satu siswa yang menyimpan gambar terlarang.
Pelajar yang terjaring razia kemudian dikumpulkan petugas untuk dilakukan pendataan bersama perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tulungagung guna kepentingan pembinaan.
"Secara khusus mereka akan dilakukan pembinaan dengan terlebih dulu memanggil orang tua masing-masing berikut kepala sekolah," ujarnya.
Wahyid mengatakan, razia ini dilakukan berdasarkan laporan dari sebagian warga masyarakat yang merasa resah dengan ulah para pelajar yang nongkrong di warung kopi di saat jam pelajaran sekolah.
Selain itu, para pelajar tidak merasa canggung ketika mengisap batang rokok yang masih mengenakan seragam sekolah.
Razia dengan sasaran warung kopi ini akan terus dilakukan dengan jadwal yang tidak ditentukan selama ujian akhir sekolah.
"Razia pada hari ini di enam lokasi warkop sedikitnya ada 64 pelajar yang tejaring, nantinya akan didata dan ditindak lanjut oleh dinas pendidikan untuk pembinaan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Kami lakukan penertiban karena ada laporan bahwa sejumlah warung kopi acapkali disalahgunakan para pelajar untuk tempat bersembunyi saat membolos sekolah," kata Kabid Ketertiban Umum dan Ketertiban Masyarakat Satpol PP Tulungagung Wahyid Masrur di Tulungagung.
Ada enam warung kopi yang menjadi sasaran razia satpol PP, masing-masing berlokasi di wilayah Kecamatan Boyolangu, Kedungwaru, serta Kecamatan Tulungagung.
Razia difokuskan di warung kopi yang ditengarai sering dijadikan mangkal atau membolos para pelajar di saat jam pelajaran sekolah.
Lokasi pertama di salah satu warung kopi yang berada di wilayah Kecamatan Boyolangu lokasi yang dekat dengan area sekolah.
Di lokasi pertama, petugas mendapati beberapa pelajar yang nongkrong sambil menghisap rokok.
Petugas lalu melakukan pemeriksaan terhadap para pelajar mulai pemeriksaan badan, tas hingga ponsel yang diduga digunakan untuk menyimpan gambar terlarang.
"Dari hasil pemeriksaan, diketemukan puluhan bungkus rokok berbagai merek. Kami malah tidak mendapati buku tulis atau buku pelajaran dibawa para pelajar itu," ungkap Wakyid.
Namun, beberapa pelahar berdalih sengaja tidak banyak membawa perlengkapan sekolah seperti buku tulis dan buku pelajaran karena saat ini sedang ujian semester.
"Saat ini sedang berlangsung ujian akhir semester, sehingga tidak perlu membawa buku," kilah salah satu pelajar.
Razia kemudian dilanjutkan ke sejumlah warung kopi lain di Desa Beji dan ditemukan salah satu siswa yang menyimpan gambar terlarang.
Pelajar yang terjaring razia kemudian dikumpulkan petugas untuk dilakukan pendataan bersama perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tulungagung guna kepentingan pembinaan.
"Secara khusus mereka akan dilakukan pembinaan dengan terlebih dulu memanggil orang tua masing-masing berikut kepala sekolah," ujarnya.
Wahyid mengatakan, razia ini dilakukan berdasarkan laporan dari sebagian warga masyarakat yang merasa resah dengan ulah para pelajar yang nongkrong di warung kopi di saat jam pelajaran sekolah.
Selain itu, para pelajar tidak merasa canggung ketika mengisap batang rokok yang masih mengenakan seragam sekolah.
Razia dengan sasaran warung kopi ini akan terus dilakukan dengan jadwal yang tidak ditentukan selama ujian akhir sekolah.
"Razia pada hari ini di enam lokasi warkop sedikitnya ada 64 pelajar yang tejaring, nantinya akan didata dan ditindak lanjut oleh dinas pendidikan untuk pembinaan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015