Surabaya (Antara Jatim) - Ribuan mahasiswa Surabaya akan mengantongi sertifikasi keahlian yakni 2.000 mahasiswa Universitas dr Soetomo (Unitomo) dan 1.500 mahasiswa Universitas Narotama (Unnar), sehingga mereka siap menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Nantinya, lulusan kami tidak hanya mengantongi ijazah dan transkrip nilai, tapi mereka akan mengantongi surat keterangan pendamping yakni sertifikasi sesuai keahlian. Itu nilai plus," kata Kepala Humas Unnar Surabaya, Evy Retno Wulan, di Surabaya, Selasa.

Ia menjelaskan ke-1.500 mahasiswa yang merupakan angkatan pertama itu telah menjalani uji sertifikasi keahlian pada Jumat-Sabtu (27-28/11) lalu dengan tim penguji oleh 17 dosen dari Unnar sendiri yang sudah terlatih menjadi asesor oleh BNSP.

"Tapi, skema keahlian yang kami terima masih untuk tiga kompetensi yakni juru buku, kasir, dan customer service, karena mayoritas masih dari Fakultas Ekonomi, tapi fakultas lain juga mengambil skema kompetensi customer service," katanya.

Secara terpisah, Rektor Unitomo Dr Bachrul Amiq menargetkan angkatan pertama sertifikasi keahlian dalam universitas yang dipimpinnya adalah 2.000 mahasiswa dengan berbagai bidang sertifikasi.

"Kami mendapatkan lisensi untuk 12 skema kompetensi dari 19 yang kami ajukan. Nantinya, 2.000 mahasiswa yang akan disertifikasi untuk skema kompetensi eksekutif administratif asisten," katanya.

Skema kompetensi lainnya untuk fasilitator penyuluhan pertanian, kebidanan, pengawasan mutu minuman ringan, budi daya perikanan tambak, dan sebagainya.

"Ribuan mahasiswa itu akan menjalani sertifikasi keahlian yang dilakukan 43 asesor. Kami harapkan proses untuk 2.000 mahasiswa semester terakhir itu akan selesai dalam seminggu," katanya.

Sementara itu, Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)-1 Unitomo, Dr Ir Suyanto MM, mengatakan Unitomo baru saja mendapatkan lisensi LSP-1.

"Artinya, Unitomo hanya berhak memberikan sertifikasi, termasuk kepada mahasiswa Unitomo sendiri, namun jika perguruan  tinggi lain yang belum memiliki lisensi LSP-1 ingin melakukan sertifikasi pada mahasiswanya, maka harus ada kerja sama atau MoU dengan kami," katanya.

Ia menambahkan mahasiswa yang sudah mengantongi sertifikasi itu akan memiliki nilai plus karena sertifikasi keahlian itu akan membuatnya bisa diterima untuk bekerja dimanapun, karena semua pekerjaan harus memiliki sertifikasi itu. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015