Tulungagung (Antara Jatim) - Ribuan tenaga medis, mulai dari dokter, perawat, apoteker hingga mahasiswa dan pelajar se-Kabupaten Tulungagung mengikuti senam kreasi bantuan hidup dasar (BHD) di jalan raya depan Paviliun Grha Gita Husada RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu.
    
Senam yang juga diikuti Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo serta jajaran SKPD tersebut menjadi olahraga gerak sekaligus media pembelajaran bagi seluruh tenaga medis dan masyarakat dalam melatih kemampuan penanganan kedaruratan medis terhadap pasien yang membutuhkan pertolongan segera.
    
"Senam ini menjadi olahraga gerak tubuh yang memadukan antara entertain (hiburan) serta pendidikan kedaruratan berupa bantuan hidup dasar pada pasien atau calon pasien yang membutuhkan pertolongan segera," kata Direktur RSUD dr Iskak, Tulungagung, dr Supriyanto dalam pidato sambutannya.
    
Senam bantuan hidup dasar memiliki rangkaian gerak yang sederhana. Namun di sela gerak tubuh untuk olahraga tersebut, peserta senam BHD juga melakukan gerakan terkoodinir dan serempak dengan posisi seperti memberi pertolongan pertama pada korban yang mengalami kondisi kritis.
    
Peserta yang jumlahnya disebut mencapai 3.000 lebih tersebut ecara kompak mengambil posisi berpasangan, dengan salah satu terlentang memeragakan sebagai pasien/korban sementara satu lainnya melakukan gerakan senam seperti memompa jantung serta memantau denyut nadi pasangannya.
    
Seluruh peserta tampak antusias hingga berakhirnya rangkaian acara senam BHD yang digelar beberapa jam sebelum peresmian pusat koordinasi terpadu (command centre) Tulungagung Emergency Medical Service (METS) di lantai dua, Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD dr Iskak.
    
Menurut Supriyanto, senam BHD bertujuan untuk memudahkan setiap tenaga paramedis maupun masyarakat dalam melakukan tindakan kegawatdaruratan menyangkut penanganan medis seperti kecelakaan, kebakaran dan bencana alam.
    
Karena itulah, kata dia, perlu dibentuk sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) atau "public safety center" (PSC).
    
Harapannya, kata dia, kemampuan setiap individu dalam memberi bantuan hidup dasar bisa mengeliminasi risiko kematian ataupun kecatatan tubuh.
     
"Pelaksanaan senam BHD agar mudah diingat tindakan BHD guna menunjang keberhasilan PSC," ujarnya.
    
Turut hadir dalam acara itu, Kepala Departemen Layanan Kedaruratan Medis dan Trauma RS Kuala Lumpur, Malaysia, Prof.dr. Abu Hassan Assari Abdullah,
    
Sementara itu dalam sambutannya, Bupati Syahri Mulyo menyatakan dukungannya.
    
Menurut dia, BHD bisa menurunkan tingkat kematian. Oleh karen itulah perlu dipahami pelaksanaannya salah satu caranya dengan senam BHD sehingga lebih mudah diingat.
    
"Dengan BHD bisa menurunkan tingkat kematian hingga 30 persen," ujarnya.
    
Dalam kesempatan itu, Syahri mengimbau pada seluruh jajaran layanan medis mulai dari RSUD maupun puskesmas-puskesmas di daerah agar selalu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta memaksimalkan adanya Tulungagung Emergency Medical Services yang merupakan aplikasi "public safety center" (PSC).
    
"Masyarakat bisa mengunakannya secara maksimal salah satunya dengan menghubungi call center di 0355-320119," kata Syahri mempromosikan pusat layanan telepon TEMS RSUD dr Iskak. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015