Banyuwangi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumar sore berdialog dengan tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat terkait tambang di wilayah Tumpang Pitu.
     
Dialog itu merupakan lanjutan dari upaya mediasi yang sebelumnya berlangsung pada Jumat pagi dengan aparat sejumlah desa di Kecamatan Pesanggaran, lokasi tambang Tumpang Pitu.
     
Pada pertemuan tersebut, Penjabat Bupati Banyuwangi Zarkasi mengatakan tokoh masyarakat dan tokoh agama memiliki pengaruh yang besar karena menjadi panutan bagi masyarakat.
     
Karena itu terkait aksi massa yang terjadi di areal tambang Tumpang Pitu, Rabu (25/11), Zarkasi berharap mereka bisa mendinginkan suasana dengan memberikan pengertian dan informasi yang tepat kepada warga.
     
"Saya sangat mengerti dengan suasana yang sedang terjadi. Namun selagi kita mencari solusinya, saya minta tolong agar tokoh agama dan tokoh masyarakat bisa mengajak masyarakat untuk cooling down. Jangan terpancing emosi maupun isu-isu agar tidak lagi timbul gejolak," katanya.
      
Pada Rabu (25/11), warga melakukan aksi protes di kawasan tambang Tumpang Pitu milik PT Bumi Suksesindo (BSI) di wilayah Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
     
Untuk menghindari terjadinya aksi yang berulang, Zarkasi mengatakan telah meminta PT. BSI untuk tidak melakukan aktivitas, maksimal sampai dengan tanggal 9 Desember 2015.
     
"Kami minta masing-masing pihak bisa menahan diri. Sama-sama 'cooling down' lah kedua pihak, apalagi Banyuwangi lagi memasuki masa Pilkada. Ini semua agar suasana menjelang pilkada kondusif, sembari Pemkab memfasilitasi warga dengan PT. BSI dan mencarikan solusi terbaiknya," ujar Zarkasi.
     
Nantinya setelah 9 Desember, lanjut dia, akan ditentukan langkah berikutnya dan solusi yang tepat untuk keduanya. "Lewat dialog ini, kami akan tahu dengan jelas apa yang menjadi kemauan warga. Semua akan kami tampung, lalu akan kami bicarakan dengan PT. BSI. Intinya, pemkab ingin win win solution antarkeduanya," ujar Zarkasi.
     
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah tokoh langsung menyampaikan apa yang menjadi keluhan warga Pesanggaran. Mereka pada intinya menginginkan agar PT. BSI lebih memaksimalkan potensi lokal yang ada di Kecamatan Pesanggaran dan Siliragung dalam pengembangan perusahaan.
     
"Misalnya PT. BSI kalau membeli bahan pangan, belilah produk warga Pesanggaran terlebih dahulu. Jangan beli di luar, toh produk lokal di sini juga ada," kata Afandi Musafa, Ketua MUI Kecamatan Pesanggaran. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015