Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menegaskan menjadi guru harus keren
dan bisa menginspirasi agar anak didiknya menjadi lebih pintar, sehingga
capaian targetan kegiatan belajar mengajar terealisasi.


"Menjadi guru itu harus keren, artinya bukan soal gaya berbusana
melainkan bisa menginspirasi dan menjelaskan materi pelajaran dengan
enak," katanya setelah menjadi guru sehari di SDN Tempurejo II,
Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu.


Ia mengatakan, tingkat kesejahteraan guru saat ini lebih baik,
terlebih lagi dengan adanya program sertifikasi. Mereka mendapatkan
rejeki tambahan, yang bisa dimanfaatkan untuk beragam keperluan. Saat
ini, guru yang sudah mendapatkan sertifikasi juga sudah mulai berubah,
jika sebelumnya cenderung konsumtif, saat ini cenderung untuk menambah
pengetahuan.


"Sekarang sudah mulai mengubah pola, jika dulu konsumtif misalnya
membeli sepeda motor, mobil, sekarang membeli buku untuk menambah
pengetahuan," ujarnya.


Ia berharap para guru lebih kreatif dan harus lebih pintar
ketimbang muridnya. Terlebih lagi, saat ini sistem pendidikan lebih
mengajarkan anak untuk kreatif, sehingga jika guru juga tidak kreatif,
tentunya akan sulit dalam memberikan pelajaran.


Memperingati Hari Guru, Wali Kota juga sempat dialog dengan para
murid bahkan menjadi guru di sekolah tersebut. Dalam dialognya dengan
para murid, ia sempat mempertanyakan soal koleksi buku di perpustakaan
serta cara mengajar guru.


Dari dialog itu, para murid menceritakan tentang koleksi buku yang
bagus, sampai soal pohon yang ditanam agar lebih besar, dengan harapan
halaman sekolah menjadi rindang.


Tentang jumlah guru tidak tetap, Wali Kota mengatakan pemerintah
selalu membantu salah satunya dengan memberikan bantuan honor. Bantuan
itu sudah dialokasikan di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)
Kota Kediri.


Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengatakan di Kota
Kediri ada sekitar 300 guru honorer yang terdata baik tingkat sekolah
dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sampai sekolah menengah atas
(SMA) atau yang sederajat. Mereka mendapatkan bantuan honor sebanyak
Rp300 ribu yang rutin diberikan.


Ia juga mengatakan, kebutuhan untuk guru di Kota Kediri cukup besar
sekitar 300 orang, sementara untuk jumlah guru yang pensiun juga cukup
besar mencapai 400 orang. Pemerintah kota berupaya untuk mengajukan para
guru tersebut menjadi pegawai negeri.


"Kami juga berupaya untuk terus usulkan, namun semua tergantung dari pusat," ujarnya. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015