Ngawi (Antara Jatim) - Debat publik calon bupati dan wakil bupati peserta Pilkada Ngawi, Jawa Timur, tahun 2015 di Gedung Pertemuan Eka Kapti setempat pada Selasa malam, menyoroti tiga aspek penting, yakni kesehatan, kerukunan antarumat beragama, dan pengembangan potensi daerah.
Dalam acara yang dimulai pada pukul 19.30 WIB tersebut, masing-masing dari dua pasangan calon bupati dan wakil bupati menerima pertanyaan dari moderator.
Adapun pasangan calon bupati dan wakil bupati yang hadir dalam debat publik tersebut adalah pasangan calon nomor urut 1 Budi Sulistyono alias Kanang-Ony Anwar (OK) dan pasangan calon nomor urut 2 Agus Bandono-Adi Susila (ABAS).
Untuk pasangan OK, mereka mendapatkan pertanyaan tentang peningkatan bidang kesehatan di Ngawi guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.
"Kami akan berkomitmen meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan termasuk juga peningkatan tenaga medisnya," ujar calon Bupati Ngawi Kanang.
Menurut calon petahana itu, untuk meningkatkan kualitas pelayanan di bidang kesehatan, pihaknya akan meningkatkan status sejumlah puskemas menjadi rumah sakit tipe D.
"Selain itu, juga penempatan tenaga dokter yang merata di seluruh wilayah Ngawi terlebih di daerah terpencil dan perbatasan," kata dia.
Sedangkan pasangan ABAS, mereka mendapat pertanyaan tentang peningkatan upaya agar kerukunan antarumat beragama terwujud di daerah Ngawi.
"Kami akan membuat regulasi dan forum dengan melibatkan pihak-pihak terkait seperti MUI, Persatuan Gereja Indonesia, dan juga Walubi, serta Bakesbangpol dan Dalam Negeri untuk duduk bersama dan memberikan sosialisasi tentang pentingnya menghargai dan menjaga kerukunan antarumat beragama," kata calon Bupati Ngawi Agus Bandono.
Terkait pengembangan potensi daerah, pasangan OK menyoroti keunggulan masing-masing wilayah sesuai kondisi lingkungannya. Seperti wilayah Ngrambe, Sine, dan Jogorogo yang akan fokus potensi pariwisata, agrobisnis, dan lainnya.
Sedangkan pasangan ABAS, terkait pengembangan potensi daerah, foks pada peran pemerintah yang bukan satu-satunya pemegang kunci kemajuan, namun juga dilibatkan pihak swasta, desa, dan masyarakat di berbagai bidang. Pasangan independen tersebut juga fokus pada pengembangan potensi budaya lokal dan sumber daya manusia yang "melek" teknologi.
Ketua KPU Ngawi Syamsul Wathoni mengatakan, debat publik yang juga disiarkan di media penyiaran tersebut, bertujuan sebagai ajang silaturahim para calon bupati dan wail bupati kepada seluruh warga Ngawi.
"Jumlah DPT Ngawi mencapai 730 ribuan orang. Dari jumlah tersebut tidak mungkin akan didatangi satu per satu oleh pasangan calon. Sehingga, debat publik yang disiarkan di media massa ini sekaligus sebagai ajang agar masyarakat mencermati program-program yang diusung sehingga lebih yakin dalam menentukan pilihan saat coblosan 9 Desember mendatang," kata Wathoni. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015