Tulungagung (Antara Jatim) - Kepolisian Resort Tulungagung, Jawa Timur mengidentifikasi, sedikitnya ada tiga dari total 14 desa penyelenggara pilkades serentak di daerah itu yang masuk kategori rawan keamanan akibat potensi konflik antarkubu pendukung calon kepala desa.
    
"Ada tiga desa di tiga kecamatan yang termasuk kategori rawan I," kata Kapolres Tulungagung, AKBP FX Bhirawa Braja Paksa, usai apel siaga pasukan di Lapangan Wira Mandala, Pasar Pahing, Tulungagung, Selasa.
    
Sesuai jadwal, pilkades serentak di Tulungagung digelar, Rabu (25/11). Ada 14 desa yang dipastikan menggelar pilkades serentak, yakni Desa Tenggur Kecamatan Rejotangan; Desa Karangtalun, Kecamatan Kalidawir; Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol; Desa Suruhan Lor, Desa Kedungwilut, Suko, Sebalor, Kecamatan Bandung; Desa Suwaluh, Kecamatan Pakel, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Desa Sidomulyo, Pagerwojo, Desa Waung, Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu, Desa Sidem, dan Desa Bendungan, Kecamatan Gondang.
    
Dari keempat belas desa itu, lanjut Bhirawa, Desa Kedungwilut Kecamatan Bandung, Desa Bendungan Kecamatan Gondang, dan Desa Nyawangan Kecamatan Sendang dinilai rawan konflik ataupun kerusuhan.
    
Kapolres menjelaskan, status rawan ditetapkan dengan mempertimbangkan segi karateristik masyarakat di wilayah tersebut, letak geografis suatu lokasi pemilihan seperti di Kecamatan Sendang, letak tempat pemungutan suara (TPS), serta jumlah pemilih dalam pilkades.
    
"Kami juga mempertimbangkan sebaran basis perguruan pencak silat di wilayah itu," ujarnya.
    
Untuk mengantisipasi kerusuhan ataupun gangguan keamanan, lanjut dia, pengamanan dilakukan sejak H-1.
    
Kegiatan patroli dilakukan unit sabhara dan pasukan gabungan TNI-Satpol PP serta unsur linmas dengan mengunjungi mengunjungi lokasi–lokasi yang dianggap rawan.
    
Dari segi pengamanan, lanjut dia, selain melibatkan personil gabungan dari TNI, Polri, Linmas, juga dibantu pengamanan dari Polres jajaran samping, yakni dari Polresta Blitar dan Polres Trenggalek, serta satu kompi pasukan Brimob Polda Jatim.
    
Pelaksanaan teknis pengamanan di daerah yang masuk kategori rawan I, terangnya, personil yang diterjunkan di setiap TPS sebanyak 10 personil dari unsur Polri, empat personil TNI, dan empat personil linmas.
    
Sementara untuk rawan II, setiap TPS dijaga delapan personil Polri, TNI tiga personil, dibantu empat personil linmas.
    
"Sedangkan TPS dalam kondisi aman dijaga oleh enam personil Polri, dua TNI dan empat linmas. Pengamanan dilakukan secara tertutup dan terbuka," terangnya.
    
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo berharap pelaksanaan pesta demokrasi pilkades serentak di 14 desa di wilayahnya bisa berjalan dengan lancar.
    
Syahri memastikan pengamanan di desa-desa penyelenggara pilkades yang dinilai rawan akan diperketat.
    
Dalam menyikapi adanya politik uang yang terjadi dalam pilkades, Syahri menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian agar diproses secara hukum yang berlaku.
    
"Semoga tidak ada politik uang, pengalihan suara yang tidak sah, dan jika diketemukan adanya hal itu maka kami serahkan kepada pihak kepolisian agar diproses secara hukum yang berlaku," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015