Surabaya (Antara Jatim) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo mengaku belum menjamin Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri kampanye akbar pasangan calon Wali Kota Surabaya Rasiyo dan Lucy Kurniasari yang dijadwalkan Minggu, 29 November 2015.
"Kalau informasi sudah tahu, tapi belum pasti hadir atau tidaknya. Nanti menunggu perkembangan lebih lanjut," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Kendati belum ada kepastian kehadiran Presiden ke-6 RI sekaligus ketua umum DPP Partai Demokrat tersebut dalam kampanye Rasiyo, namun pihaknya menjamin tak mengurangi kepedulian pusat untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya.
"Konsolidasi dari pusat selalu dan tak pernah berhenti. Beliau juga beberapa waktu lalu sudah ke Surabaya untuk kemenangan Pilkada," ucap politisi yang juga Gubernur Jawa Timur tersebut.
Kampanye akbar pasangan nomor urut 1 itu dijadwalkan berlangsung di Gedung Jatim Ekspo Internasional Jalan Ahmad Yani Surabaya dan akan dihadiri ribuan simpatisan.
Meski SBY belum pasti hadir, lanjut dia, sejumlah pengurus pusat dan anggota DPR RI daerah pemilihan Surabaya direncanakan hadir sekaligus menjadi juru kampanye.
Selain belum pastinya kehadiran SBY, kampanye pasangan Rasiyo-Lucy yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut juga dipastikan tak dihadiri oleh Soekarwo.
"Tidak, saya tidak hadir. Meski orang partai, tapi saya ini Gubernur, jadi tidak pantas hadir di kampanye calon tertentu," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Di sisi lain, pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana yang seharusnya juga mendapat jatah kampanye akbar memilih tak menggelarnya dengan berbagai pertimbangan.
Juru Bicara Tim Pemenangan Risma-Whisnu Didik Prasetiyono mengatakan model kampanye akbar tidak lagi efektif di era sekarang untuk mendengarkan suara rakyat.
Selain bersifat hiruk-pikuk, gaduh dan membuang banyak dana, kampanye mengumpulkan massa juga hanya bersifat satu arah, yakni mendengarkan suara lantang para juru kampanye.
Pilkada Kota Surabaya digelar 9 Desember 2015 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu nomor urut 1 Rasiyo-Lucy Kurniasari yang diusung Partai Demokrat dan PAN, kemudian nomor urut 2 Risma-Whisnu yang diusung PDI Perjuangan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Kalau informasi sudah tahu, tapi belum pasti hadir atau tidaknya. Nanti menunggu perkembangan lebih lanjut," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Kendati belum ada kepastian kehadiran Presiden ke-6 RI sekaligus ketua umum DPP Partai Demokrat tersebut dalam kampanye Rasiyo, namun pihaknya menjamin tak mengurangi kepedulian pusat untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya.
"Konsolidasi dari pusat selalu dan tak pernah berhenti. Beliau juga beberapa waktu lalu sudah ke Surabaya untuk kemenangan Pilkada," ucap politisi yang juga Gubernur Jawa Timur tersebut.
Kampanye akbar pasangan nomor urut 1 itu dijadwalkan berlangsung di Gedung Jatim Ekspo Internasional Jalan Ahmad Yani Surabaya dan akan dihadiri ribuan simpatisan.
Meski SBY belum pasti hadir, lanjut dia, sejumlah pengurus pusat dan anggota DPR RI daerah pemilihan Surabaya direncanakan hadir sekaligus menjadi juru kampanye.
Selain belum pastinya kehadiran SBY, kampanye pasangan Rasiyo-Lucy yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut juga dipastikan tak dihadiri oleh Soekarwo.
"Tidak, saya tidak hadir. Meski orang partai, tapi saya ini Gubernur, jadi tidak pantas hadir di kampanye calon tertentu," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Di sisi lain, pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana yang seharusnya juga mendapat jatah kampanye akbar memilih tak menggelarnya dengan berbagai pertimbangan.
Juru Bicara Tim Pemenangan Risma-Whisnu Didik Prasetiyono mengatakan model kampanye akbar tidak lagi efektif di era sekarang untuk mendengarkan suara rakyat.
Selain bersifat hiruk-pikuk, gaduh dan membuang banyak dana, kampanye mengumpulkan massa juga hanya bersifat satu arah, yakni mendengarkan suara lantang para juru kampanye.
Pilkada Kota Surabaya digelar 9 Desember 2015 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu nomor urut 1 Rasiyo-Lucy Kurniasari yang diusung Partai Demokrat dan PAN, kemudian nomor urut 2 Risma-Whisnu yang diusung PDI Perjuangan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015