Malang (Antara Jatim) - Sebanyak 19 orang wisatawan mancanegara, yakni dari Tiongkok, India dan Taiwan diboyong ke Museum Angkut dan sejumlah destinasi wisata lainnya di Kota Batu, Jawa Timur, oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sejak Kamis (19/11) hingga Jumat (20/11).

Kasub Bidang Perjalanan Pengenalan Wisata, Minat Khusus dan Konvensi Kemenpar Lilis Fauziyah di Malang, Jumat, mengatakan ke-19 wisatawan mancanegara tergabung dalam program "Familiarization Trip" (Famtrip). "Sebelum mengunjungi tempat-tempat wisata di Kota Batu, wiasatawan dari tiga neagra tersebut juga mengunjungi Pulau Bali," kata Fauziah.

Rombongan Famtrip tersebut merupakan program dari Kemenparekraf yang bertujuan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia sekaligus mengenalkan destinasi wisata, budaya, dan seni khas Indonesia yang nantinya juga dikenalkan di negara masing-masing setelah mereka berkunjung ke Indonesia. Rencananya, belasan wisatawan asing itu berada di Indonesia hingga Senin (23/11).

Program Famtrip tersebut, sebagai salah satu upaya untuk mencapai target kunjungan 10 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia selama 2015. Untuk mendatangkan wisatawan mancanegara itu, Kemenparekraf bekerja sama dengan tour operator atau travel agent sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik.

Sesuai data Kemenparekraf, hingga akhir September 2015, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia sudah mencapai 7,1 juta jiwa. "Kami optimistis dapat menambah lagi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanah Air. Oleh karena itu, saat ini kita memperkenalkan objek-objek wisata yang ada di Indonesia agar paket wisata mereka di luar negeri arahnya ke sini," ujarnya.

Menyinggung pemilihan destinasi wisata ke Museum Tubuh dan Museum Angkut Kota Batu, Lilis mengatakan karena orang dari Tiongkok menyukai wisata yang bernuansa sejarah, sehingga Museum Angkut menarik minat mereka.

Museum Angkut ini unik dan merupakan wahan wisata baru tentang sejarah kendaraan. Dan, Museum Angkut ini belum ada di negara mereka (rombongan famtrip), bahkan mungkin ini satu-satunya di Tanah Air atau di dunia.

Koleksi kendaraan antik yang dimiliki Museum Angkut membuat peserta Famtrip kagum dan iri, mengapa di negaranya tidak ada museum dengan konsep seperti ini. Padahal, itu adalah kesempatan bagus untuk mengenalkan berbagai jenis kendaraan yang sudah melegenda dan langka.

Sebelum berkunjung ke Kota Batu, rombongan Famtrip tersebut juga diajak menikmati panorama Pulai Bali, khususnya di Tanah Lot dan Cruise Safari Dinner. "Kita mampir ke Surabaya juga karena di kota pahlawan itu banyak agen travel lokal yang bisa diajak kerja sama dan mereka saling tukar kontak, mungkin pembelian belum, tapi kerja sama sudah terjalin," ucapnya.

Ia berharap setelah mereka kembali ke negara masing-masing dari Famtrip ini, para agen travel dan tour operator ini bisa "menjual" Indonesia di negaranya. "Mereka kan sudah melihat sendiri bagaimana indahnya Indonesia dengan berbagai objek wisatanya, sehingga mereka juga akan lebih mudah untuk menjualnya," ujarnya.

Dari 19 wisatawan mancanegara yang diboyonh Kemenparekraf tersebut, 15 diantaranya adalah wisatawan dari Tiongkok, 2 orang dari Taiwan dan dua orang lainnya dari India. Dan, Bali sebagai main destination bagi rombongan tersebut.

Dari 7,1 jt wisatawan mancanegara yang tercatat hingga September 2015, sebanyak 2,9 juta jiwa masuk dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Jumlah wisatawan mancanegara terbanyak adalah dari "greater" China (Taiwan, Hong Kong, Makau, dan Tiongkok.

Kontribusi wiasatawan mancanegara tertinggi dari Singapura dengan jumlah siwatawan mencapai 1.080.212 kunjungan. Pemberlakuan kebijakan bebas visa bagi 90 negara oleh pemerintah membawa pengaruh positif bagi arus wisatawan mancanegara yang ingin melakukan perjalanan wisata  ke Indonesia.

"Setelah mengunjungi sejumlah objek wisata, baik di Bali maupun di Batu, mereka mengaku terkesan dengan keindahan alam Bali. Mereka merencanakan untuk mendatangkan sekitar 300-400 wisatawan pada kegiatan insentif trip dari pasar Taiwan pada pertengahan 2016," kata Lilis. (*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015