Surabaya (Antara Jatim) - Pustakawan Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, Chandra Pratama Setiawan, meraih juara pertama Pustakawan Berprestasi Nasional.
"Saya bersaing dengan 296 Pustakawan dari seluruh Indonesia, baik dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS)," ujarnya di kampus setempat, Selasa.
Akhirnya, dirinya masuk dalam "15 besar" peserta yang berhak mendapatkan penghargaan dari Kemenristekdikti di Jakarta pada 26-28 Oktober 2015 dan dirinya terpilih menyabet juara pertama.
"Tapi, prosesnya juga panjang, karena ada tahap seleksi di lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) VII terlebih dahulu," kata Pustakawan UK Petra sejak tahun 2010 itu.
Menurut pria yang saat ini sedang melakukan studi di Nanyang Technological University-Singapura itu, seleksi yang dilalui itu mengharuskan dirinya membuat CV dan karya.
"Karya itu merupakan karya yang diunggulkan dan karya tulis apa saja yang pernah dipublikasikan baik level regional maupun regional," katanya.
Dalam karya unggulan itu, ia menuliskan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Perpustakaan UK Petra.
"Tak banyak perpustakaan melakukan hal ini, karena kebanyakan hanya membahas pendidikan dan penelitian saja," katanya.
Baginya, perpustakaan adalah bagian dari universitas yang menjunjung nilai tridarma perguruan tinggi sehingga dapat mengambil bagian dalam Pengabdian Masyarakat.
"Salah satu pengabdian yang dilakukan Perpustakaan UK Petra adalah menanamkan minat baca kepada anak-anak dan profesi pustakawan melalui beberapa program, seperti panggung boneka," katanya.
Dalam penilaiannya, para peserta juga diberi studi kasus dan diminta mempresentasikan solusinya secara berkelompok.
"Saya merasa kompetisi ini bukan mengenai hadiahnya, tapi sebuah kesempatan yang diberikan pada saya untuk berkembang lebih baik lagi, institusi juga telah membantu banyak hal sejak awal mula saya bekerja di UK Petra," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Saya bersaing dengan 296 Pustakawan dari seluruh Indonesia, baik dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS)," ujarnya di kampus setempat, Selasa.
Akhirnya, dirinya masuk dalam "15 besar" peserta yang berhak mendapatkan penghargaan dari Kemenristekdikti di Jakarta pada 26-28 Oktober 2015 dan dirinya terpilih menyabet juara pertama.
"Tapi, prosesnya juga panjang, karena ada tahap seleksi di lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) VII terlebih dahulu," kata Pustakawan UK Petra sejak tahun 2010 itu.
Menurut pria yang saat ini sedang melakukan studi di Nanyang Technological University-Singapura itu, seleksi yang dilalui itu mengharuskan dirinya membuat CV dan karya.
"Karya itu merupakan karya yang diunggulkan dan karya tulis apa saja yang pernah dipublikasikan baik level regional maupun regional," katanya.
Dalam karya unggulan itu, ia menuliskan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Perpustakaan UK Petra.
"Tak banyak perpustakaan melakukan hal ini, karena kebanyakan hanya membahas pendidikan dan penelitian saja," katanya.
Baginya, perpustakaan adalah bagian dari universitas yang menjunjung nilai tridarma perguruan tinggi sehingga dapat mengambil bagian dalam Pengabdian Masyarakat.
"Salah satu pengabdian yang dilakukan Perpustakaan UK Petra adalah menanamkan minat baca kepada anak-anak dan profesi pustakawan melalui beberapa program, seperti panggung boneka," katanya.
Dalam penilaiannya, para peserta juga diberi studi kasus dan diminta mempresentasikan solusinya secara berkelompok.
"Saya merasa kompetisi ini bukan mengenai hadiahnya, tapi sebuah kesempatan yang diberikan pada saya untuk berkembang lebih baik lagi, institusi juga telah membantu banyak hal sejak awal mula saya bekerja di UK Petra," katanya. (*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015