Surabaya (Antara Jatim) – Ketua Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM PT Kes), Prof dr Usman Chatib Warsa Sp.MK PhD mengatakan bahwa biaya akreditasi Program Studi (Prodi) khususnya di bidang kesehatan akan dibantu pemerintah.
"Biaya untuk akademik, vokasi dan spesialis sebesar Rp 73 juta dan untuk akademik plus profesi Rp 87,5 juta dengan rincian bahwa 87 persen biaya yang dikeluarkan untuk proses akreditasi, sedangkan sisanya untuk organisasi," katanya dalam Pengarahan Akreditasi Program Studi Menuju Program Studi Unggul di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Kamis.
Ia mengatakan, mahalnya biaya tersebut harus berpikir dua kali bagi perguruan tinggi yang berada di daerah khususnya, yang dikarenakan 87 persen untuk biaya proses akreditasi, penyusunan instrumen, rekrutmen, tim penilai dan pelatihan dan IT.
“Memang untuk sebuah akreditasi yang berkompeten dan berkualitas memang mahal, karena kami ingin lembaga ini tidak hanya diakui secara nasional namun di dunia internasional. Perguruan tinggi yang memiliki akreditasi dari LAM PT Kes nantinya lulusannya bisa diakui di luar negeri,” jelas Prof Usman.
Menurut dia, mahalnya biaya akreditasi mengharuskan ada bantuan pemerintah, karena jika tanpa bantuan pemerintah ini akan sulit dicapai, sehingga Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) juga akan menjembatani dengan pihak pemerintah.
"Kabarnya pemerintah akan membantu untuk biaya proses akreditasi ini sebesar Rp 30 juta untuk satu prodi. Ini harus disambut gembira karena setidaknya meringankan beban perguruan tinggi,” tuturnya.
Sekedar diketahui, BAN PT kini tidak lagi melakukan penilaian atau menerbitkan surat akreditasi kepada tiap-tiap program studi (prodi) di perguruan tinggi (PT) khususnya di bidang kesehatan, karena Kementerian Ristek dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) sudah membentuk sebuah lembaga mandiri yakni .
LAM PT Kes inilah yang nantinya melakukan akreditasi terhadap prodi-prodi ilmu kesehatan baik pendidikan kedokteran, kedokteran gigi, keperawatan, kebidanan, farmasi hingga pendidikan ilmu gizi baik yang ada di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
"Saat ini ada 3.400 prodi kesehatan di Indonesia. Setiap tahun kami menargetkan bisa melakukan akreditasi sebanyak 600 hingga 700 prodi, sedangkan untuk tahun ini LAM PT Kes sendiri menarget bisa melakukan akreditasi terhadap 788 prodi kesehatan," jelasnya
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pengajuan akreditasi yang sudah masuk ke LAM PT Kes sudah 597 prodi, sedangkan sertifikat akreditasi yang sudah keluar sebanyak 124 prodi. Sementara jika prodi yang sebelumnya sudah diakreditasi BAN PT bisa dilanjutkan hingga masa berakhir, baru setelah itu reakreditasi ke LAM PT Kes.
Sementara itu, Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng akan terus melakukan re-akreditasi pada semua prodi yang ada di Unusa. Untuk prodi lama yang ada di bawah Fakultas Kesehatan dan Kebidanan, reakreditasi akan segera dilakukan karena jika selama ini memegang akreditasi B, maka target nilai reakreditasi harus A. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015