Kediri (Antara Jatim) - Sebanyak 30 kelompok kesenian jaranan di Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan atraksi di bantaran Kali atau Sungai Brantas, sebagai salah satu upaya mengenalkan kesenian ini ke masyarakat.

"Kegiatan ini diikuti seluruh seniman di Kota Kediri. Mereka menampilkan kesenian jaranan yang merupakan kesenian dari Kediri," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar di Kediri, Sabtu.

Ia mengatakan, atraksi ini sengaja dilakukan guna memunculkan ciri khas dari kesenian itu, misalnya tentang gerak serta kemiripan dengan kesenian jaranan dari  daerah lain misalnya jaranan jawa.

Nur mengakui, sampai saat ini gerak untuk kesenian jaranan dari Kediri belum dipatenkan, sebab masih mencari formulasi gerakan yang tepat. Selain itu, untuk mematenkan gerak juga harus melakukan serangkaian penelusuran sejarah yang melibatkan beragam pihak seperti arkeolog maupun para pelaku sejarah.

Ia pun juga yakin, kesenian jaranan itu dari Kediri, misalnya tokoh Dewi Songgolangit itu Dewi Kilisuci atau Dewi Sekartaji. Namun pemerintah kota juga terbuka jika daerah lain ingin mengembangkan kesenian tersebut. Saat ini, masalah pematenan tidak menjadi nomor satu, dan yang diutamakan adalah mencari patokan jelas gerakan untuk dikembangkan.  

"Kalau soal paten belum final, sebab harus melibatkan arkeologi, sejarah. Ada implikasi kesejarahan yang harus dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Ia juga menegaskan saat ini pemerintah fokus untuk melestarikan sejarah, salah satunya dengan menggelar atraksi kesenian jaranan ini. Seluruh kelompok kesenian jaranan asal Kediri ditampilkan, sehingga mereka bisa menunjukkan kemampuannya.

Mujianto, salah seorang peserta atraksi kesenian jaranan Kota Kediri mengaku sangat mendukung langkah yang dilakukan oleh pemerintah kota, dengan mewadahi kesenian yang berkembang di daerah, lewat pagelaran ini.

"Ini tidak ada yang menang atau kalah, melainkan semua tampil. Kami mengemasnya dengan beragam tarian," katanya.

Mardi, peserta lainnya juga berharap, kegiatan ini akan rutin diselenggarakan, dan ke depan regenerasi kesenian jaranan akan terus berlangsung. Selain itu, dengan kegiatan ini, merupakan salah satu upaya melestarikan budaya.

"Jaranan itu kesenian dari Kediri. Kami berharap kegiatan ini akan terus dikembangkan," harapnya.

Kegiatan atraksi kesenian jaranan ini digelar selama tiga hari, mulai dari Jumat (6/11) malam di bantaran Sungai Brantas. Seluruh peserta menampilkan kreativitas mereka, dengan durasi waktu maksimal satu jam. Acara ini dikemas dengan kegiatan Gerebek Suro 2015, Jaranan Kota Kediri.

Dalam kegiatan ini, juga dihadiri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kepala Polres Kediri Kota AKBP Bambang W Baiin, serta sejumlah muspida lainnya. Mereka juga sangat menikmati atraksi kesenian ini.  (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015