Surabaya (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya menggelar debat publik pilkada Surabaya 2015 tahap dua Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya di Hotel Shangrila Surabaya, Jumat (6/11) malam.
"Seperti pada debat terbuka yang pertama 30 Oktober lalu, durasi waktunya adalah 90 menit. Untuk debat sesi kedua ini, akan dipimpin oleh moderator Rektor Unair Prof. Moch Nasih," kata Ketua KPU Surabaya Robiyan Arifin di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, acara tersebut disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta sejak pukul 19.30 WIB. Adapun tema yang akan diperdebatkan oleh pasangan calon (paslon) nomor 1 Rasiyo-Lucy dan nomor 2 Risma-Whisnu kali ini adalah Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Kebangsaan.
Pada debat pertama, KPU mengambil tema Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat. Untuk debat yang kedua ini, pada intinya konsep maupun teknisnya nyaris sama dengan debat pertama. "Tidak ada perbedaan yang signifikan," katanya.
Ditanya pertimbangan menunjuk Prof. Nasih sebagai moderator, Robiyan Arifin menyatakan bahwa Rektor Unair tersebut dinilai mumpuni untuk memimpin debat terbuka tersebut. Dari sisi akademisi, Rektor Unair tersebut memiliki kapabilitas.
"Dulu waktu debat Pilpres, moderatornya juga dari kalangan akademisi. Kita ingin mengadopsi contoh yang baik. Selain itu kan moderator hanya membacakan saja pertanyaan yang sudah dibuat serta mengatur ritme debat," jelas Robiyan.
Diungkapkan Robiyan, untuk materi pertanyaan yang disampaikan oleh moderator tersebut dibuat oleh para akademisi. Sebanyak tiga akademisi telah menyusun pertanyaan-pertanyaan tersebut jauh-jauh hari.
Mereka yang menyusunnya antara lain pengamat politik Aribowo dan Dekan Fisip UIN Sunan Ampel, Prof Muzaki.
Pihaknya juga akan menyediakan dua layar lebar untuk nonton bareng di halaman hotel bagi simpatisan dan relawan yang tidak bisa masuk sehingga tetap bisa mengikuti dan memberi semangat untuk debat yang di dalam ruangan.
"Sama seperti debat pertama, jatah pendukung yang boleh masuk yakni masing-masing paslon sebanyak 50 orang. Selain itu untuk jajaran pimpinan DPRD dan seluruh pimpinan Komisi akan kami undang juga," ujarnya.
Sedangkan konsep atau formula debat terbuka sesi kedua ini nyaris sama dengan debat pertama. Pada debat kedua dibagi lima segmen. Segmen pertama merupakan paparan visi misi pasangan calon sesi kedua moderator bertanya kemudian dijawab paslon.
Total ada empat pertanyaan dari moderator yang perlu dijawab. Tiap paslon akan diberi kesempatan menjawab pertanyaan yang sama.
Pada segmen ketiga, lebih diutamakan menggunakan pola tanya jawab antarpaslon. Sesi keempat juga masih tanya jawab, namun paslon yang menjadi penanya bisa mengeksplorasi jawaban-jawaban paslon yang lain.
Sedangkan di segmen terakhir adalah pernyataan tertutup dari tiap-tiap pasangan calon.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Seperti pada debat terbuka yang pertama 30 Oktober lalu, durasi waktunya adalah 90 menit. Untuk debat sesi kedua ini, akan dipimpin oleh moderator Rektor Unair Prof. Moch Nasih," kata Ketua KPU Surabaya Robiyan Arifin di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, acara tersebut disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta sejak pukul 19.30 WIB. Adapun tema yang akan diperdebatkan oleh pasangan calon (paslon) nomor 1 Rasiyo-Lucy dan nomor 2 Risma-Whisnu kali ini adalah Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Kebangsaan.
Pada debat pertama, KPU mengambil tema Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat. Untuk debat yang kedua ini, pada intinya konsep maupun teknisnya nyaris sama dengan debat pertama. "Tidak ada perbedaan yang signifikan," katanya.
Ditanya pertimbangan menunjuk Prof. Nasih sebagai moderator, Robiyan Arifin menyatakan bahwa Rektor Unair tersebut dinilai mumpuni untuk memimpin debat terbuka tersebut. Dari sisi akademisi, Rektor Unair tersebut memiliki kapabilitas.
"Dulu waktu debat Pilpres, moderatornya juga dari kalangan akademisi. Kita ingin mengadopsi contoh yang baik. Selain itu kan moderator hanya membacakan saja pertanyaan yang sudah dibuat serta mengatur ritme debat," jelas Robiyan.
Diungkapkan Robiyan, untuk materi pertanyaan yang disampaikan oleh moderator tersebut dibuat oleh para akademisi. Sebanyak tiga akademisi telah menyusun pertanyaan-pertanyaan tersebut jauh-jauh hari.
Mereka yang menyusunnya antara lain pengamat politik Aribowo dan Dekan Fisip UIN Sunan Ampel, Prof Muzaki.
Pihaknya juga akan menyediakan dua layar lebar untuk nonton bareng di halaman hotel bagi simpatisan dan relawan yang tidak bisa masuk sehingga tetap bisa mengikuti dan memberi semangat untuk debat yang di dalam ruangan.
"Sama seperti debat pertama, jatah pendukung yang boleh masuk yakni masing-masing paslon sebanyak 50 orang. Selain itu untuk jajaran pimpinan DPRD dan seluruh pimpinan Komisi akan kami undang juga," ujarnya.
Sedangkan konsep atau formula debat terbuka sesi kedua ini nyaris sama dengan debat pertama. Pada debat kedua dibagi lima segmen. Segmen pertama merupakan paparan visi misi pasangan calon sesi kedua moderator bertanya kemudian dijawab paslon.
Total ada empat pertanyaan dari moderator yang perlu dijawab. Tiap paslon akan diberi kesempatan menjawab pertanyaan yang sama.
Pada segmen ketiga, lebih diutamakan menggunakan pola tanya jawab antarpaslon. Sesi keempat juga masih tanya jawab, namun paslon yang menjadi penanya bisa mengeksplorasi jawaban-jawaban paslon yang lain.
Sedangkan di segmen terakhir adalah pernyataan tertutup dari tiap-tiap pasangan calon.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015