Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, mengembangkan penanaman padi dengan teknologi budidaya "system of rice intensification" (SRI) guna mendongkrak produktivitas pangan di wilayah setempat.
     
Kepala Dinas Pertanian, Kota Madiun, Bangun Sutirta, di Madiun, Rabu, mengatakan, sistem tersebut cocok dibudidayakan di wilayah Kota Madiun yang lahan pertaniannya terus menyusut setiap tahunnya.
     
"Dengan teknologi SRI, Kota Madiun bisa meningkatkan produktivitas padi yang mencapai 10 ton per hektarenya. Sedangkan sistem konvesional hanya menghasilkan 6,5 ton setiap hektarenya," ujar Bangun pada acara panen padi teknologi SRI tahun anggaran 2015 yang dilakukan oleh Kelompok Tani Subur di lahan persawahan, Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.
     
Menurut dia, setiap tahun diperkirakan luas lahan pertanian di Kota Madiun berkurang 5 hingga 10 persen akibat alih fungsi lahan. Sehingga dibutuhkan teknik atau teknologi bercocok tanam yang tepat untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang ada.
     Salah satu yang dipilih oleh sejumlah kelompok tani yang ada adalah teknologi SRI. Adapun, SRI merupakan teknologi budidaya padi yang menitikberatkan penghematan sumber daya terutama air yang sangat cocok dikombinasikan dengan penggunaan pupuk organik.
     
Teknik tersebut menghemat penggunaan air hingga 30 persen dibandingkan menggunakan cara yang konvensional, benih hingga tujuh kilogram per hektare, dan waktu tanam bibit muda yang ditanam usia tujuh hingga 10 hari setelah penyemaian. 
     
Sementara, luas lahan pertanian yang ada di Kota Madiun saat ini mencapai 1.050 hektare. Jumlah tersebut terus menyusut dari tahun-tahun sebelumnya yang masih mencapai 1.067 hektare. Sedangkan produksi padi saat ini di kisaran 16.000 hingga 16.500 ton gabah kering panen (GKP).
     
Wali Kota Madiun, Bambang Irianto, menyatakan, Pemkot Madiun sangat mengapresiasi upaya kelompok tani di wilayah setempat dalam meningkatkan hasil pertanian. 
     
"Saya dan jajaran sangat kagum dengan apa yang diraih oleh kelompok tani. Makanya Dinas Pertanian harus terus melakukan pembinaan dan memberikan bantuan kepada petani agar dapat mengoptimalkan hasil pertaniannya," kata Wali Kota Bambang. 
     
Perwakilan Kelompok Tani Subur, Imam, mengaku senang atas bantuan yang diberikan Pemkot Madiun kepada kelompok taninya, salah satunya pompa air. Alat tersebut sangat dibutuhkan oleh anggotanya terlebih saat musim kemarau seperti saat ini.
     
"Kami sangat senang, karena bantuan ini jelas dibutuhkan para petani, khususnya pompa air. Semoga panen yag dihasilkan semakin meningkat," kata Imam.
     
Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Madiun juga menyerahkan bantuan kepada kelompok tani yang ada. Di antaranya, traktor tangan, pompa air, mesin tanam padi, traktor roda 4, dan mesin giling padi. Acara tersebut, selain dihadiri oleh pejabat Pemkot Madiun, juga dihadiri oleh Forpimda Kota Madiun dan anggota Kelompok Tani Subur. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015