Senyumnya sumringah, tangannya cekatan meracik bumbu, ketika ada pembeli datang yang minta dibuatkan mi rebus. Dengan sekali klik, kompor yang ada di dalam warung miliknya itu pun langsung menyala.

"Apinya biru, dan cepat masak," ucap Yayak, salah seorang penjual mi rebus di Desa Ngingas, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jumat (23/10).

Siang itu, tidak ada kekhawatiran baginya saat memutar knop kompor gas rumah tangga (gas alam untuk rumah tangga) miliknya. "Tidak khawatir meledak karena gas yang dikeluarkan sangat aman," kilahnya.

Yayak merupakan satu di antara ribuan warga Sidoarjo yang sudah menikmati keuntungan menggunakan saluran gas alam untuk rumah tangga. Sekitar lima tahun yang lalu, warga di Desa Ngingas, Waru Sidoarjo mendapatkan bantuan dari Pemerintah pusat untuk pemasangan sambungan gas rumah tangga.

"Sejak pertama kali diresmikan lima tahun lalu sampai dengan saat ini, sambungan gasnya tidak pernah ngadat. Aliran gas yang dikeluarkan lancar tidak pernah mati," tutur pria dengan dua anak ini.

Menurut dia, mengunakan gas alam lebih banyak untungnya jika dibandingkan dengan menggunakan sumber bahan bakar lain seperti elpiji.

"Harganya pun jauh lebih murah. Dan yang penting, tidak harus repot-repot beli ke toko kalau gasnya habis. Pokoknya 24 jam nonstop," paparnya, dengan nada gembira.

Awalnya, usaha warung yang dikelolanya itu, masih menggunakan kompor biasa dan dia harus mengeluarkan uang yang cukup banyak sekadar untuk keperluan beli minyak tanah.

"Dulu kalau menggunakan minyak tanah boros. Ada juga elpiji yang harganya masih mahal. Hingga saya memutuskan untuk menggunakan sambungan gas alam yang hasilnya menjanjikan," katanya

Dengan sambungan gas ini, kehidupannya langsung mengalami perubahan dan mulai bisa menabung untuk mengembangkan usahanya ini.

"Setiap bulan, paling banyak saya hanya mengeluarkan sekitar seratus ribu rupiah untuk kebutuhan gas ini. Padahal saluran gas ini saya gunakan untuk keperluan sehari-hari di rumah dan juga kebutuhan di warung saya ini," ujarnya.

Ia menceritakan, sekitar lima tahun lalu usaha warungnya ini hanya terbuat dari anyaman bambu atau orang Jawa bilang dari "gedhek". Namun, seiring berjalannya waktu dan tentunya dengan hematnya menggunakan gas, dia akhirnya bisa membangun warung yang permanen.

Kepuasan yang sama juga disampaikan oleh Anton warga yang lainnya. Menurut dia, menggunakan gas lebih hemat dengan selisih yang hampir setengah dari penggunaan bahan bakar lain.

"Kalau menggunakan elpiji untuk kemasan tabung melon atau tiga kilogram, setiap bulan bisa menghabiskan sampai dengan tiga tabung. Artinya harus menyediakan uang sebanyak Rp51 ribu dengan asumsi per tabung seharga Rp17 ribu," tukasnya.

Nah, kalau menggunakan gas, hanya diperlukan uang sekitar Rp20 sampai dengan Rp30 ribu untuk setiap bulannya.

"Itu semua tanpa harus repot mengganti tabung dan khawatir tidak meledak. Pokoke joss," paparnya, bangga.


10.000 Sambungan

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, UKM dan ESDM mengatakan telah melakukan penyambungan sebanyak 10.000 sambungan rumah untuk mendapatkan gas ini.

Kepala Seksi Sumber Daya Mineral Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, UKM dan ESDM Kabupaten Sidoarjo Agus Darsono mengatakan jumlah tersebut rencana akan terus ditingkatkan menyusul banyaknya permintaan sambungan gas rumah tangga.

"Saat ini, terdapat beberapa kecamatan di Kabupaten Sidoarjo yang mendapatkan pasokan gas rumah tangga tersebut di antaranya adalah Kecamatan Waru, Kecamatan Tanggulangin dan juga di Kecamatan Taman Sidoarjo," tandasnya.

Menurutnya dengan menggunakan gas alam ini masyarakat ini banyak diuntungkan mulai dari harga yang murah aman dan juga ramah lingkungan.

"Perlu diingat jika gas alam ini kan tekanannya sangat rendah dan sangat mudah terurai. Jadi, kalau terjadi kebocoran gas, maka kemungkinan terjadi ledakan semakin kecil jika dibandingkan dengan menggunakan energi lainnya," tegasnya.

Ia mengatakan, pemerintah memberikan kesempatan yang sebenar-besarnya kepada warga di Kabupaten Sidoarjo ini untuk menikmati hasil gas yang ada di dalamnya.

"Sidoarjo ini kan merupakan wilayah penghasil gas yang bagus, jadi sudah sewajarnya jika masyarakatnya bisa menikmati kandungan gas yang ada di dalamnya untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.

Ke depan, lanjut dia, akan ditunjuk operator yang akan membantu melakukan pemasangan gas alam ke sambungan rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo.

"Sudah saatnya masyarakat di Kabupaten Sidoarjo ini menikmati sambungan gas alam yang dihasilkan dari wilayahnya sendiri," ucapnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015