Banyuwangi (Antara Jatim) - Warga di sekitar Pantai Pulau Merah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menikmati berkah secara ekonomi setelah kawasan tersebut ramai dikunjungi wisatawan.
     
Wakil Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pantai Pulau Merah Yogi Turnando di Banyuwangi, Sabtu menjelaskan bahwa sejak Pemkab Banyuwangi mempromosikan Pantai Pulau Merah lewat kompetisi selancar internasional secara rutin mulai 2012, berbagai sektor ekonomi masyarakat di kawasan itu mulai bergeliat.
     
"Mulai dari penginapan, rumah makan, hingga jasa pelatihan selancar atau surf school juga berkembang," kata salah satu pemilik homestay di Pantai Pulau Merah itu.
     
Ia menceritakan bahwa awalnya dia hanyalah bekerja sebagai tenaga pemasaran di salah satu homestay lokal di Pantai Pulau Merah.
     
"Dulunya saya hanya memasarkan rumah saudara dan sejumlah pemilik, sambil pelan-pelan mengembangkan warung ikan bakar. Melihat prospek penginapan yang ramai, maka 2014 saya mencoba merenovasi rumah pribadi saya sesuai standar homestay," ujarnya.

Perkembangan homestay di Pulau Merah kini berkembang pesat. Pada 2012 baru ada tujuh homestay, 2013 ada 10 homestay, lalu menjadi 15 pada 2014, dan pada 2015 ini berkembang pesat menjadi 27 homestay. Pendapatan yang diperoleh per rumah tinggal tersebut mencapai Rp3 juta per bulan, dengan harga sewa kamar berkisar Rp 150 ribu hingga 250 ribu per kamar.
     
"Untuk meningkatkan kualitas homestay, kami juga difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata daerah untuk belajar bagaimana menyiapkan penginapan dengan standar hotel berbintang. Seperti bagaimana cara menata kamar tidur dan kamar mandi," kata Yogi.
     
Selain homestay, sektor kuliner di Pantai Pulau Merah juga berkembang. Yogi yang juga memiliki usaha rumah makan di Pulau Merah mengatakan, omzetnya per bulan bisa mencapai Rp10 juta. "Meningkat pesat pendapatan warung saya dalam dua tahun terakhir. Dulu itu, dapat Rp3 juta perbulan saja sudah bagus. Sekarang kalau pas ada libur besar bisa tembus Rp20 juta per bulan," katanya.
     
Perkembangan perekonomian di Pulau Merah ini memang seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke pantai yang terletak di Desa Sumber Agung, Pesanggaran, ini. Data menunjukkan pada tahun 2014, kunjungan ke Pulau Merah ini  sekitar 200 ribu orang dan pada 2015 hingga akhir Agustus telah mencapai 276 ribu orang.
     
"Saat ada event dan libur besar tingkat kunjungan melesat. Seperti saat hari raya Idul Fitri lalu, kami sampai kewalahan melayani wisatawan. Gila-gilaan lonjakannya," ujar Yogi.
     
Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan MY Bramuda mengatakan untuk mendukung pariwisata di Pulau Merah, pemerintah daerah tidak hanya melakukan promosi dan menggelar event wisata, tapi juga memfasilitasi sejumlah pelaku usaha Pulau Merah dengan mengikuti pelatihan di Bali. Pelatihan ini meliputi manajemen pengelolaan homestay dan pengetahuan tentang kuliner.
     
"Kami ingin agar warga Pulau Merah bisa memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan dengan harapan akan semakin meningkatkan kunjungan dan  kesejahteraan mereka," ujar Bramuda
     
Selain penginapan dan sektor kuliner, perkembangan beberapa sektor lain di Pulau Merah juga mengikuti. Mulai persewaan perahu nelayan untuk wisata keliling pantai, persewaan payung pantai, persewaan papan surfing, sampai berkembangnya sekolah surfing. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015