Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah pengunjung menyoroti tingginya harga tiket masuk pameran nasional yang menampilkan produk-produk bertajuk "Jatim Fair" 2015 yang diselenggarakan pada 8-18 Oktober di Grand City Surabaya.

"Awalnya saya kira gratis, tapi ternyata bayar. Jadi mikir kalau masuk ke sana," ujar salah seorang pengunjung, Zaenal, ketika ditemui di sela cameras, Jumat.

Hal senada disampaikan Nurul, warga Wonocolo, yang datang bersama suami dan tiga anaknya berusia sekolah dasar serta menengah pertama.

Menurut dia, harga tiket "Jatim Fair" kali ini dinilai mahal, terlebih ia datang bersama anggota keluarganya sehingga harus mengeluarkan dana tidak sedikit.

"Belum tentu kami beli di dalam. Makanya kalau bisa jangan terlalu mahal harganya. Apalagi ini kegiatan dalam rangka hari jadi provinsi," ucapnya.

Untuk masuk "Jatim Fair", pada Senin-Jumat pukul 11.00-17.00 WIB dikenakan tiket Rp10 ribu (berlaku dua orang), sedangkan pukul 17.00-22.00 WIB harganya Rp15 ribu (berlaku satu orang).

Kemudian, pada Sabtu, Minggu dan hari libur pada pukul 10.00-15.00 WIB harganya Rp15 ribu (berlaku satu orang), sedangkan pukul 15.00-22.00 WIB harga tiketnya mencapai Rp20 ribu (berlaku satu orang).

Dikonfirmasi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mendesak penyelenggaran segera mengevaluasi harga tiket yang dinilai terlalu tinggi tersebut karena merupakan kegiatan dan pesta untuk rakyat.

"Tiket tarifnya tinggi itu tidak benar dan seharusnya jangan sebesar itu. Apalagi ini pesta untuk rakyat," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Biro Perekonomian Jawa Timur I Made Sukharta selaku pihak penyelenggara dari provinsi mengaku harga tiket "Jatim Fair" bergantung sepenuhnya pada "event organizer"
penyelenggara.

"Biro Perekonomian dan Dinas Koperasi hanya membeli stan di sana. Sedangkan, tiket itu sepenuhnya EO yang menentukan," katanya.

Kendati demikian, pihaknya akan berbicara dengan EO terkait persoalan tiket yang dinilai memberatkan pengunjung. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015