Surabaya, (Antara Jatim) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir berupaya mendorong pembiayaan riset yang dilakukan anak negeri berasal dari industri, sebab kontribusi industriawan untuk hal itu masih sangat rendah yakni 24 persen.

"Berbeda dengan apa yang ada di luar negeri, kontribusi tertinggi untuk riset adalah dari industri yakni sebesar 80 persen. Sementara kalau di Indonesia yang paling tinggi kontribusi terhadap riset adalah dari pemerintah yakni mencapai 76 persen," ucap Nasir, di Surabaya, Jumat.

Nasir yang hadir di Surabaya untuk menjadi pembicara dalam Kongres XIX Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menyebutkan kontribusi riset juga masih kecil dari produk domestik bruto (PDB), yakni hanya 0,09 persen.

"Oleh karena itu, kami mendorong riset ini dari kalangan industri, yakni dengan melakukan pertemuan dengan para penguasa. Karena saya berkeingingan para pengusaha mengalokasikan biaya risetnya agar riset di Indonesia makin berkembang," ucapnya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015