Surabaya, (Antara Jatim) - Pemerintah tidak akan terlalu banyak mengatur munculnya sejumlah perusahaan berbasis aplikasi, seperti Go-Jek, Blue-Jek atau sejenisnya, karena sebagai teknologi harus bisa memberi manfaat lebih kepada masyarakat.

"Saya melihat ini sebagai teknologi yang harus bisa memberi manfaat lebih bagi masyarakat, karena regulasi yang paling bagus adalah regulasi yang tidak banyak mengatur," ucap Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Surabaya, Kamis.

Rudiantara yang berkunjung ke Surabaya dalam rangkaian kegiatan Jatim Fair, atau pameran produk Jawa Timur mengatakan, teknologi itu bersifat netral, sehingga selama bermanfaat bagi orang banyak, perlu diberdayakan.

Ia mengatakan, yang perlu diatur adalah fisiknya seperti regulasi di bidang transportasi, karena sejumlah perusahaan berbasis aplikasi memanfaatkan jalan raya.

"Yang berjalan di masyarakat seperti taksi atau ojek itu fisiknya. Dan ini tidak saya sendiri yang menentukan, melainkan harus berbicara dengan menteri perhubungan, karena mereka sebagai regulator di bidang transportasi," ucapnya.

Rudiantara mengaku sudah membicarakan hal ini dengan Kementerian Perhubungan, dan rencananya akan disambungkan ke sejumlah steakholder atau pemegang kebijakan di bidang transportasi seperti Organda.

"Kemarin saya sudah bicara dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Dan ini akan dibicarakan dulu dengan sejumlah steakholder seperti organda atau lainnya," ucapnya.

Rudiantara mengaku, fenomena perusahaan berbasis aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat harus lebih dilihat dari aspek sosial.

"Saat ini yang sedang saya siapkan terkait hal itu adalah akreditasi bukan sertifikasi, dan itu pun akan dilakukan oleh pihak industri, bukan saya," katanya.

Sebelumnya, banyak muncul perusahaan yang berbasis teknologi berupa aplikasi di Indonesia, seperti modernisasi ojek dengan aplikasi Go-Jek, Blue-Jek atau Grabbike, dan beberapa perusahaan berbasis aplikasi lainnya. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015