Kediri (Antara Jatim) - Jumlah jamaah haji asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang wafat di Tanah Suci bertambah dua orang, sehingga total menjadi 10 orang.

Kepala Hubungan Masyarakat Kementerian Agama Kabupaten Kediri Paolo Jose Xemenes di Kediri, Rabu mengatakan haji yang wafat itu adalah Djaspandi dari Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten.

"Sebelumnya Pak Djaspandi dikabarkan hilang, namun kami baru dapat informasi ia meninggal dunia menjadi korban tragedi Mina," katanya saat dikonfirmasi.

Selain Djaspandi, haji lainnya yang wafat adalah Sri Ngatin dari Desa Sekoto, Kecamatan Badas. Ia wafat setelah mendapatkan perawatan tim medis akibat sakitnya.

Paolo juga mengatakan, tim dari kementerian agama sudah memberikan informasi terkait dengan wafatnya dua jamaah tersebut. Pemberian informasi itu dilakukan secara langsung ke keluarga.

Secara total, jamaah asal Kabupaten Kediri yang meninggal ada 10, dimana tiga haji menjadi korban tragedi Mina, yaitu Rochmani Pawiroredjo Karsodikromo, Siti Muanifah, asal Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, dan  Djaspandi. Sementara, haji lainnya meninggal dunia karena sakit.

Jumlah jamaah haji yang berangkat dari kabupaten ini mencapai 954 orang. Mereka berangkat menunaikan ibadah haji pada 14-16 September 2015.

Sesuai dengan jadwal, jamaah asal Kabupaten Kediri akan pulang ke Tanah Air pada tanggal 25 Oktober 2015, baik kloter 61 ataupun kloter 62. Setelah tiba di Tanah Air, nantinya akan singgah dulu di Asrama Haji, Surabaya, sebelum pulang ke rumah.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf juga sempat mengunjungi keluarga almarhum yang menjadi korban tragedi Mina, di Kabupaten Kediri. Gus Ipul mengatakan pemerintah akan berusaha untuk mencari jamaah yang sampai saat ini belum ditemukan. Selain itu, pemerintah juga akan koordinasi terkait dengan pemberian asuransi yang merupakan hak haji. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015