Surabaya (Antara Jatim) - Calon Wali Kota Surabaya Rasiyo menyatakan akan fokus ke sektor pembibitan yang dimulai sejak usia sekolah dasar sebagai wadah dan jalan menghidupkan berkesenian di Surabaya.

"Pembibitan sejak dini itu yang paling penting dan harus mendapat perhatian dari pemerintah daerah," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.

Menurut calon orang nomor satu di "Kota Pahlawan" tersebut, pembibitan seniman cilik ini diawali dengan keberadaan ekstra kurikuler kesenian yang sekarang jarang ditemui di tingkat SD.

Setelah pembibitan, upaya berikutnya yakni pembinaan melalui penampilan dengan difasilitasi Dinas Pendidikan setempat, salah satu caranya menggelar lomba-lomba kesenian dengan niatan membuat anak-anak bersemangat dan termotivasi.

"Pentas seni dan lomba hanya satu di antara banyak cara melakukan pembinaan," ucap calon wali kota yang berdampingan dengan Lucy Kurniasari tersebut.

Tidak berhenti sampai di situ, untuk menghidupkan kesenian juga harus dilakukan pelestarian yang merupakan tanggung jawab bersama.

"Percuma dan bakal sia-sia jika sudah dilakukan pembibitan serta pembinaan, tapi tidak ada pelestarian bagi kesenian. Ke depan, ketiga sektor ini harus berkesinambungan," katanya.

Sementara itu, sebagai bentuk perhatiannya ke bidang kesenian, calon wali kota yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut mengaku sudah melihat langsung kondisi fisik maupun keadaan para seniman Surabaya.

Mantan Sekdaprov Jatim itu mengaku prihatin dengan kondisi gedung pementasan ludruk dan Srimulat THR Jalan Kusuma Bangsa, yang gedungnya dinilai kurang representatif, baik kondisi bangunan, jalan akses maupun para senimannya.

Di sisi lain, ia mengapresiasi seniman-seniman Surabaya dan Jawa Timur yang meskipun dinilai kurang dari perhatian, namun tetap intens memajukan kesenian, seperti gelaran "Jatim Art Forum" di Kompleks Taman Budaya Jatim, 28-30 September 2015.

Pada pembukaan Senin (28/9) malam, Rasiyo yang didampingi Ketua Dewan Kesenian Jatim Taufik "Monyong" Hidayat menyempatkan bermain kendang yang ditabuh bersama seniman kuda lumping. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015