Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meresmikan sistem informasi manajemen cepat dan tanggap (SIAGA) berupa nomor darurat siaga bencana 112 sebagai antisipasi untuk menanggulangi bencana mulai kebakaran hingga pohon tumbang.
    
"Teknologi ini akan kita patenkan. Nantinya, di dashboard mobil pemadam kebakaran akan menunjukan lokasi-lokasi  titik  air dan rute terdekat," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini  peresmian  sistem informasi manajemen cepat dan tanggap (SIAGA) di Balai Kota Surabaya, Jumat.
    
Selain itu, lanjut dia, jika terjadi musibah, dengan meniru menu pada operator selular, pelapor dapat melaporkan secara spesifik bencana yang terjadi pohon tumbang, banjir, atau kecelakaan.
    
Dengan demikian, Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) bisa mengirimkan sinyal kepada dinas yang terkait,  dan dapat dilakukan penanganan secara cepat.
    
Melalui teknologi berbasis map digital ini, kata dia, diharapakan akan menjadi Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi setiap Satlak-PB untuk setiap kejadian darurat.
    
Untuk mencegah pihak yang  tak bertanggung jawab mengakses nomor ini, Pemkot telah mengantisipasi dengan menggunakan Geografik Information Sistem. Nantinya, sistem ini akan mendeteksi lokasi pelapor, yang kemudian akan dibandingkan dengan lokasi terjadinya bencana.
    
"Akses ke nomor 112 ini nantinya tidak akan dikenai biaya alias bebas pulsa, dan bebas blankspot karena langsung terkoneksi di satelit," katanya.
    
Staf Ahli  Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa , Henry Subiakto, di acara tersebut mengatakan Kota Surabaya sebagai kota terbesar ke dua di Indonesia, dinilai satu tahap lebih maju dengan kota lainnya dalam hal penanganan bencana.  
    
"Kami menilai Surabaya telah siap dengan tim yang mampu menanggulangi bencana mulai kebakaran hingga pohon tumbang," katanya.
    
Henry Subiakto menyebutkan bahwa Kota Surabaya adalah kota yang sistemnya telah siap dalam menanggulangi bencana. Selain itu, Surabaya adalah kota ke-10 yang akan menjalin kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia.
    
Untuk memudahkan masyarakat dalam mengingat nomor darurat bencana, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika  Republik Indonesia, lanjut dia, pihaknya melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang penggunaan nomor 112 sebagai nomor darurat siaga bencana.
    
Nantinya, nomor ini akan digunakan di seluruh Indonesia dan secara otomatis akan tersambungkan dengan crisis center sesuai dengan daerah orang yang melakukan panggilan. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015