Tulungagung (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, terus memantau tren peningkatan temuan kasus HIV/AIDS, sejak resmi mulai diidentifikasi pada 2006 dan saat ini tercatat mencapa 1.174 kasus.
"Total kasus HIV/AIDS yang teridentifikasi sejak 2006 hingga Sepetember 2015 sebanyak 1.174 kasus," terang Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka di Tulungagung, Jumat.
Didik Eka memaparkan, sejak 2006 kasus HIV/AIDS yang berhasil diidentifikasi melalui bantuan klinik VCT (voluntary counseling and test) tercatat sebanyak 170 temuan kasus.
Namun seiring berjalannya waktu, temuan kasus terus meningkat setiap tahunnya.
Pada 2007, misalnya, KPA mencatat angka kasus HIV/AIDS di daerah ini sebanyak 42 kasus, 2008 sebanyak 62 kasus, 2009 sebanyak 96 kasus, dan 2010 sebanyak 103 kasus.
Data orang dengan HIV/AIDS (ODHA), baik yang masih hidup dan menjalani terapi medis maupun yang meninggal dunia semakin membengkak.
Pada empat tahun berikutnya, yakni 2011 sebanyak 207 kasus, 2012 sebanyak 144 kasus, 2013 sebanyak 152 kasus, 2014 sebanyak 272 kasus dan yang terakhir 2015 hingga sampai bulan Agustus tercatat 161 kasus.
Dari total 1.174 kasus yang teridentifikasi itu, terang Didik, separuh lebih berasal dari Tulungagung (757 ODHA), Blitar sebanyak 158 ODHA, Trenggalek sebanyak 149 ODHA, Kediri sebanyak 46 ODHA, dan daerah lainnya sebanyak 64 ODHA.
"Sebanyak 284 ODHA di antaranya meninggal dunia," jelasnya.
Didik mengakui, kesadaran masyarakat akan penyakit HIV/AIDS masih sangat minim.
Hal itu berdasarkan dari catatan KPA selama ini tercatat dalam VCT yang dilakukan oleh KPA diketemukan 170 kasus, pasien yang datang sendiri untuk memeriksakan kesehatan ke dinas kesehatan sebanyak 261 pasien, lain–lain 84 pasien.
Sebanyak 659 pasien yang diketahui menderita HIV/AIDS itu, kata Didik, baru teridentifikasi setelah adanya rujukan medis atau setelah diketahui ketika pasien jatuh sakit.
"Berdasarkan catatan selama ini, kesadaran masyarakat akan penyakit AIDS masih minim, sehingga baru diketahui setelah periksa ke dokter," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Total kasus HIV/AIDS yang teridentifikasi sejak 2006 hingga Sepetember 2015 sebanyak 1.174 kasus," terang Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka di Tulungagung, Jumat.
Didik Eka memaparkan, sejak 2006 kasus HIV/AIDS yang berhasil diidentifikasi melalui bantuan klinik VCT (voluntary counseling and test) tercatat sebanyak 170 temuan kasus.
Namun seiring berjalannya waktu, temuan kasus terus meningkat setiap tahunnya.
Pada 2007, misalnya, KPA mencatat angka kasus HIV/AIDS di daerah ini sebanyak 42 kasus, 2008 sebanyak 62 kasus, 2009 sebanyak 96 kasus, dan 2010 sebanyak 103 kasus.
Data orang dengan HIV/AIDS (ODHA), baik yang masih hidup dan menjalani terapi medis maupun yang meninggal dunia semakin membengkak.
Pada empat tahun berikutnya, yakni 2011 sebanyak 207 kasus, 2012 sebanyak 144 kasus, 2013 sebanyak 152 kasus, 2014 sebanyak 272 kasus dan yang terakhir 2015 hingga sampai bulan Agustus tercatat 161 kasus.
Dari total 1.174 kasus yang teridentifikasi itu, terang Didik, separuh lebih berasal dari Tulungagung (757 ODHA), Blitar sebanyak 158 ODHA, Trenggalek sebanyak 149 ODHA, Kediri sebanyak 46 ODHA, dan daerah lainnya sebanyak 64 ODHA.
"Sebanyak 284 ODHA di antaranya meninggal dunia," jelasnya.
Didik mengakui, kesadaran masyarakat akan penyakit HIV/AIDS masih sangat minim.
Hal itu berdasarkan dari catatan KPA selama ini tercatat dalam VCT yang dilakukan oleh KPA diketemukan 170 kasus, pasien yang datang sendiri untuk memeriksakan kesehatan ke dinas kesehatan sebanyak 261 pasien, lain–lain 84 pasien.
Sebanyak 659 pasien yang diketahui menderita HIV/AIDS itu, kata Didik, baru teridentifikasi setelah adanya rujukan medis atau setelah diketahui ketika pasien jatuh sakit.
"Berdasarkan catatan selama ini, kesadaran masyarakat akan penyakit AIDS masih minim, sehingga baru diketahui setelah periksa ke dokter," ujarnya. (*)
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015