Tulungagung (Antara Jatim) - Sejumlah warga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengeluhkan kerusakan portal pintu masuk objek wisata taman kota "Ngrowo Water Front" yang tak kunjung diperbaiki, sehingga memicu aksi kebut-kebutan para pengunjung.
    
"Portal yang dulunya terpasang sengaja dilepas saat rombongan menteri (Pekerjaan Umu dan Perumahan Rakyat) datang," tutur salah seorang pedagang kaki lima di sekitar obyek wisata taman kota itu, Bambang, Jumat.
    
Namun setelah kegiatan kunjungan berakhir, ternyata portal yang sebelumnya berfungsi memperlambat gerak kendaraan yang melintas masuk obyek wisata tidak dipasang kembali.
    
Akibatnya, taman wisata sungai yang juga dikenal sebagai kawasan "jogging track' tersebut kerap menjadi ajang kebut-kebutan kendaraan roda dua oknum pelajar dan pemuda.
    
"Kalau dibiarkan terus, pengunjung jadi takut. Karena aksi kebut-kebutan itu berisiko menimbulkan kecelakaan lalu lintas," ujar Winna, pengunjung wisata Ngrowo.
    
Beberapa warga sempat berusaha membuat portal sementara agar kendaraan utamanya roda dua bisa lebih memperlambat kecepatan.
    
Salah satunya, sebagaimana pantauan Antara, pemasangan beberapa dinding yang terbuat dari cor semen.
    
Namun upaya pemasangan dinding pembatas itu tidak bisa optimal, sebabaksi kebut-kebutan masih terjadi.
    
Menurut penuturan Umam, warga sekitar, dinding penghalang dari cor semen tersebut sempat ditabrak dan terseret hingga beberapa meter.
    
"Entah ditabrak atau tertabrak, yang pasti posisinya baru pagi tadi (kemarin) sempat pindah ke tengah jalan," kata Umam, warga setempat.
    
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Tulungagung Maryani berjanji bakal secepatnya memasang kembali portal di kawasan jogging track.
    
Sebelum pemasangan, pihaknya akan meninjau ke lokasi untuk menetukan posisi pemasangan yang lebih tepat. "Portal memang kami pasang untuk mencegah balapan. Nanti akan kami tindak lanjuti," janjinya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015