Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengusulkan Asrama Haji sebagai lokasi berkumpulnya jamaah calon haji Embarkasi Surabaya (asal Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur) agar direnovasi serta berfasilitas lebih modern.

"Sudah saatnya Asrama Haji Surabaya diubah bangunannya menjadi lebih modern. Usulan kami seperti hotel bintang lima," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, saat ini ratusan kamar dan ruangan yang ada dinilai tak sesuai fasilitas zaman sekarang sehingga harus menjadi lebih modern.

"Tujuan yang utama adalah membuat jamaah calon haji lebih nyaman dengan fasilitas yang disediakan," ucap Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Kabinet Indonesia Bersatu jili I era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengaku sudah mengusulkan ke Kementerian Agama selaku pemilik agar bangunan Asrama Haji saat ini dirobohkan dan direnovasi total dengan desain vertikal.

"Kalau teknisnya itu mudah, seperti berapa lantai dan bagaimana bentuk bangunannya. Yang penting disetujui dulu agar bisa dibangun secepatnya," katanya.

Sampai saat ini, lanjut dia, usulan pembangunan Asrama Haji masih dalam tahap proses persetujuan Kementerian Agama RI.

Sementara itu, mantan ketua umum Gerakan Pemuda Ansor tersebut juga tak membantah ada usulan pemindahan Asrama Haji yang sekarang berada di kawasan Sukolilo, dipindah ke kawasan dekat Bandar Udara Juanda.

Namun, kata Gus Ipul, usulan tersebut sulit terealisasi karena Asrama Haji saat ini lokasinya sudah cukup strategis dan memiliki aset tanah luas.

"Tapi kalau di dekat Juanda ada tanah kosong, mungkin bisa dipikirkan. Nanti juga bisa di sana dibangun pusat islam atau 'Islamic Center' yang fungsinya tidak hanya gedung, melainkan bisa untuk aktivitas umat," katanya.

Sementara itu, Asrama Haji Surabaya didirikan pada 1978 dengan kapasitas tampung sebanyak 3.433 orang, yang setiap kamarnya berbeda kapasitas sesuai kelasnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015