Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan meneken perjanjian kerja sama proyek angkutan massal cepat (AMC) berupa trem dengan Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api pada Rabu (23/10).
    
"Sekarang mereka (pemerintah pusat) sedang proses lelang. Minggu depan 23 September kita akan lakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan mereka," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
    
Rismaharini menyatakan, pemkot memang terus mendorong agar proyek tidak mundur. Oleh sebab itu segala persiapan yang harus dilakukan oleh Surabaya juga sudah mulai dilakukan.
    
Menurut dia, dalam perjanjian kerja sama itu, termaktub serangkaian poin-poin kesepakaatan, salah satunya adalah detail pembagian tugas dari kerja sama  yang sudah dilakukan antara ketiga pihak yakni Pemkot Surabaya, Kemenhub, dan juga PT KA.
    
Risma mengatakan penandatanganan kerja sama itu merupakan progres yang berarti sebab, dengan begitu antara ketiga pihak bisa mulai untuk melaksanakan tugas yang dibebankan pada masing-masing pihak.
    
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ketiga pihak tersebut memiliki kewajiban masing-masing. Untuk pemkot sendiri bertanggung jawab pada persiapan pra proyek dan juga saat pengerjaan proyek trem koridor utara selatan.
    
Sedangkan untuk Kemenhub akan bertanggung jawab soal pendanaan yang diperkirakan akan menelan biaya sebanyak Rp2,2 triliun. Untuk pihak PT KA, nantinya akan bertanggung jawab pada operasional trem, mulai dari pengerjaan fisik hingga operasional trem nantinya.
    
Kepala Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya AA Gedhe Dwija mengatakan dalam penandatanganan perjanjian kerja sama itu, nati juga akan ada kesepakatakan untuk subsidi tarif.
    
"Nanti pemerintah juga akan memberi subsidi tarif trem. Agar tarifnya lebih murah. Dengan begitu harapannya masyarakat mau untuk beralih moda transportasi, dari yang mulanya kendaraan probadi ke angkutan umum massal, trem," kata Dwija.
    
Sesuai rencana, kata dia, tarif trem sesuai kajian itu berkisar antara Rp7 ribu hingga Rp9 ribu. Namun jika ada subsidi dari pemerintah pusat, maka taris trem abisa turun antara Rp5 ribu hingga Rp6 ribu. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015