Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pertanian Kota Surabaya akan menggelar inspeksi mendadak ke sejumlah lokasi penjualan hewan kurban berupa sapi dan kambing menjelang Hari Raya Idul Adha guna melakukan pemeriksaan hewan kurban yang dijual sehat dan aman atau tidak berpenyakit.
    
Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya, Joestamadji, di Surabaya, Rabu, mengatakan ada ratusan lokasi di Surabaya yang digunakan tempat penjualan hewan kurban seperti sapi dan kambing di Surabaya.
    
"Ratusan lokasi itu nantinya akan kami datangi untuk dilakukan pengecekan terhadap kondisi ante mortem kesehatan sapi dan kambing tersebut," katanya.
    
Ia mengatakan pihaknya kini tinggal menindaklanjuti informasi dari pihak kecamatan perihal mulai banyaknya titik lokasi penjualan hewan kurban di Kota Pahlawan.
    
Untuk keperluan inspeksi mendadak hewan qurban ini, tim dari Dinas Pertanian yang berjumlah 30 personel, akan berkoordinasi dengan pihak dari kecamatan dan kelurahan, serta dibantu mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.
    
Inspeksi ini akan dilakukan selama lima hari di beberapa kecamatan di Surabaya mulai pekan ini. "Kegiatan ini merupakan bagian pengawasan kita terhadap penjualan hewan kurban. Tujuannya adalah untuk melihat kondisi hewan kurban. Data dari kelurahan dan kecamatan yang masuk ke kami, ada 28 kecamatan yang terdapat penjual hewan kurbannya," ujarnya.
    
Joestamadji menyatakan nantinya pemeriksaan ante mortem kesehatan terhadap semua hewan kurban yang dijual meliputi gigi dan mulut, serta organ penting lainnya.
    
Tidak hanya bagian yang kasat mata saja seperti bulunya bersih ataupun kelincahan hewannya, tetapi juga telinga, kuku kaki hingga air liurnya. Bahkan umur hewan kurban yang dijual juga diperiksa.
    
"Misalnya kambing, umurnya harus lebih satu tahun dan sudah tumbuh gigi tetap, serta tidak boleh cacat semisal hewannya buta atau kakinya pincang," ujarnya.
    
Ia menjelaskan untuk tahun lalu, selama lima hari, Dinas Pertanian Kota Surabaya melakukan inspeksi ke lokasi penjualan hewan kurban di 150 lokasi di Surabaya.
    
Dari ratusan lokasi tersebut, Dinas Pertanian memeriksa kurang lebih tiga ribu ekor sapi dan 10 ribu ekor kambing. Hasilnya, tidak ditemukan adanya hewan yang kondisinya cacat ataupun berpenyakit.
    
"Tidak ada hewan kurban yang cacat bawaan lahir. Tetapi ada beberapa yang kakinya keseleo karena turun dari mobil. Atau juga kecapekan sehingga matanya belekan dan diare. Bagi hewan kambing yang mengalami diare, kita beri vitamin," sambung Joestamadji.
    
Sementara untuk hewan kurban yang ditemukan terluka, langsung dilakukan penyemprotan disinfektan pada hewan tersebut. Penyemprotan ini untuk mencegah terjangkitnya virus yang bisa masuk melalui luka.
    
"Dengan pemeriksaaan yang dilakukan Dinas Pertanian, supaya warga bisa lebih teliti bila ingin membeli hewan kurban. Dan pedagang supaya tahu bahwa hewan yang dijual harus aman (tidak ada penyakit) dan juga sehat," sambung dia.
    
Ia mengatakan tidak hanya melakukan pengawasan ante mortem kesehatan hewan kurban, Dinas Pertanian Kota Surabaya juga akan melakukan pengawasan post mortem atau setelah hewan kurban disembelih pada Hari Raya Idul Adha nanti.
    
"Kami juga akan melakukan pemeriksaan terhadap isi rongga perut dan isi rongga dada. Kami akan cek dagingnya apakah gelonggongan atau tidak. Selain memastikan hewan kurban aman dan sehat, juga halal dan layak dikonsumsi," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015