Kediri (Antara Jatim) - Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meminta jamaah calon haji mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi di Arab Saudi, yang terjadi saat pelaksanaan ibadah haji.
"Kami meminta mereka waspadai karena cuaca yang ekstrem, segala kemungkinan bisa saja terjadi," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Agama Kabupaten Kediri Paulo Jose Xemenes setelah pemberangkaan jamaah di Kantor Pemkab Kediri, di Kediri, Senin malam.
Ia juga mengatakan, jamaah juga harus bisa menjaga kesehatan sendiri, sehingga bisa lancar dalam melakukan aktivitas menunaikan ibadah haji. Namun, jika sakit pun, mereka tetap didampingi petugas medis yang juga mendampingi jamaah.
Ia juga berharap, musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi tidak membuat khawatir jamaah calon haji. Kementerian agama justru berharap, jamaah berpikiran positif dan tetap konsentrasi melakukan ibadah haji.
Jumlah jamaah calon haji yang berangkat dari Kabupaten Kediri pada musim haji 2015 adalah 954 calon haji. Mereka terbagi menjadi tiga kloter, kloter 61 dan 62 yang mulai berangkat pada tanggal 14-16 September 2015.
Pada pemberangkatan yang berlangsung di Pemkab Kediri, Senin malam, jamaah yang berangkat naik 10 bus. Mereka dikawal oleh petugas kepolisian ke Asrama Haji Surabaya.
Untuk jamaah lainnya yang masuk pada kloter 62, Paulo mengatakan akan berangkat pada Selasa (15/9) dengan 10 bus, dan sisanya akan diantarkan dengan dua bus ke Asrama Haji Surabaya.
Paulo juga mengatakan, untuk barang sitaan jamaah calon haji, sampai saat ini belum ada. Koper yang merupakan barang bawaan jamaah calon haji nantinya akan diperiksa oleh petugas imigrasi di Surabaya.
Jika diketahui ada barang yang tidak sesuai dengan aturan penerbangan, barang itu akan disita dan dikembalikan ke kementerian agama asal jamaah calon haji bersangkutan. Nantinya, hasil barang sitaan itu akan diberikan ke keluarga.
Menurut dia, dari berbagai pengalaman ibadah haji, tetap ada saja jamaah yang membawa barang yang tidak sesuai dengan aturan penerbangan seperti berbagai benda tajam di antaranya silet, pisau, gunting, dan sejumlah benda cair lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Kami meminta mereka waspadai karena cuaca yang ekstrem, segala kemungkinan bisa saja terjadi," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Agama Kabupaten Kediri Paulo Jose Xemenes setelah pemberangkaan jamaah di Kantor Pemkab Kediri, di Kediri, Senin malam.
Ia juga mengatakan, jamaah juga harus bisa menjaga kesehatan sendiri, sehingga bisa lancar dalam melakukan aktivitas menunaikan ibadah haji. Namun, jika sakit pun, mereka tetap didampingi petugas medis yang juga mendampingi jamaah.
Ia juga berharap, musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi tidak membuat khawatir jamaah calon haji. Kementerian agama justru berharap, jamaah berpikiran positif dan tetap konsentrasi melakukan ibadah haji.
Jumlah jamaah calon haji yang berangkat dari Kabupaten Kediri pada musim haji 2015 adalah 954 calon haji. Mereka terbagi menjadi tiga kloter, kloter 61 dan 62 yang mulai berangkat pada tanggal 14-16 September 2015.
Pada pemberangkatan yang berlangsung di Pemkab Kediri, Senin malam, jamaah yang berangkat naik 10 bus. Mereka dikawal oleh petugas kepolisian ke Asrama Haji Surabaya.
Untuk jamaah lainnya yang masuk pada kloter 62, Paulo mengatakan akan berangkat pada Selasa (15/9) dengan 10 bus, dan sisanya akan diantarkan dengan dua bus ke Asrama Haji Surabaya.
Paulo juga mengatakan, untuk barang sitaan jamaah calon haji, sampai saat ini belum ada. Koper yang merupakan barang bawaan jamaah calon haji nantinya akan diperiksa oleh petugas imigrasi di Surabaya.
Jika diketahui ada barang yang tidak sesuai dengan aturan penerbangan, barang itu akan disita dan dikembalikan ke kementerian agama asal jamaah calon haji bersangkutan. Nantinya, hasil barang sitaan itu akan diberikan ke keluarga.
Menurut dia, dari berbagai pengalaman ibadah haji, tetap ada saja jamaah yang membawa barang yang tidak sesuai dengan aturan penerbangan seperti berbagai benda tajam di antaranya silet, pisau, gunting, dan sejumlah benda cair lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015