Bondowoso (Antara Jatim) - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur Akhmad Munir mengingatkan para wartawan untuk mengedepankan integritas dalam menjalan tugas jurnalistik.
"Banyak orang pintar menulis, pintar mengedit, serta menguasai semua teori dan teknik tentang jurnalistik. Namun lebih dari semua itu yang diperlukan adalah integritas," katanya pada pembukaan "workshop" jurnalistik yang diselenggarakan oleh Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, di Bondowoso, Jumat malam.
Menurut Kepala Perum LKBN Antara Biro Jawa Timur itu, jika seseorang tidak memiliki integritas kemudian melakukan tugas sebagai jurnalis, maka hal itu justru akan mendegradasi nilai-nilai jurnalistik.
"Apalagi yang tidak menguasai teori yang lengkap serta seperangkat pengetahuan lainnya tentang jurnalistik, seperti UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Itu semua akan menurunkan martabat kita sebagai wartawan," katanya.
Munir mengemukakan bahwa memang tidak mudah bagi seseorang untuk menjadi wartawan karena mensyaratkan kemampuan yang komprehensif, antara teori, sikap dan kejujuran.
Sementara Asisten I Pemkab Bondowoso Agung Tri Handono mengemukakan peran wartawan sangat penting untuk menunjang kinerja pemerintah daerah, terutama terkait dengan penyampaian kebijakan kepada masyarakat.
"Kemampuan Humas sangat terbatas untuk melaksanakan tugas tersebut secara lengkap, maka diperlukan wartawan sebagai mitra," ujarnya.
Namun demikian ia juga mengingatkan bahwa jika wartawan menulis berita yang berisi kritik kepada pemerintah, hendaknya juga mengandung nilai-nilai pembelajaran di dalamnya.
Sementara ke dalam, kata dia, Pemkab Bondowoso menekankan kepada para kepala dinas, kepala badan, camat, dan lainnya agar tidak alergi dengan kritik, khususnya dari para wartawan.
"Kalau ingin maju jangan pernah alergi kritik. Kalau alergi berarti mundur," katanya.
Workshop selama tiga hari yang diikuti seluruh wartawan di Bondowoso itu menghadirkan pembicara dari PWI Jatim. Selain Akhmad Munir, pemateri lainnya adalah Machmud Suhermono (Sekretaris PWI Jatim), Lutfil Hakim dan Ainur Rohim. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Banyak orang pintar menulis, pintar mengedit, serta menguasai semua teori dan teknik tentang jurnalistik. Namun lebih dari semua itu yang diperlukan adalah integritas," katanya pada pembukaan "workshop" jurnalistik yang diselenggarakan oleh Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, di Bondowoso, Jumat malam.
Menurut Kepala Perum LKBN Antara Biro Jawa Timur itu, jika seseorang tidak memiliki integritas kemudian melakukan tugas sebagai jurnalis, maka hal itu justru akan mendegradasi nilai-nilai jurnalistik.
"Apalagi yang tidak menguasai teori yang lengkap serta seperangkat pengetahuan lainnya tentang jurnalistik, seperti UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Itu semua akan menurunkan martabat kita sebagai wartawan," katanya.
Munir mengemukakan bahwa memang tidak mudah bagi seseorang untuk menjadi wartawan karena mensyaratkan kemampuan yang komprehensif, antara teori, sikap dan kejujuran.
Sementara Asisten I Pemkab Bondowoso Agung Tri Handono mengemukakan peran wartawan sangat penting untuk menunjang kinerja pemerintah daerah, terutama terkait dengan penyampaian kebijakan kepada masyarakat.
"Kemampuan Humas sangat terbatas untuk melaksanakan tugas tersebut secara lengkap, maka diperlukan wartawan sebagai mitra," ujarnya.
Namun demikian ia juga mengingatkan bahwa jika wartawan menulis berita yang berisi kritik kepada pemerintah, hendaknya juga mengandung nilai-nilai pembelajaran di dalamnya.
Sementara ke dalam, kata dia, Pemkab Bondowoso menekankan kepada para kepala dinas, kepala badan, camat, dan lainnya agar tidak alergi dengan kritik, khususnya dari para wartawan.
"Kalau ingin maju jangan pernah alergi kritik. Kalau alergi berarti mundur," katanya.
Workshop selama tiga hari yang diikuti seluruh wartawan di Bondowoso itu menghadirkan pembicara dari PWI Jatim. Selain Akhmad Munir, pemateri lainnya adalah Machmud Suhermono (Sekretaris PWI Jatim), Lutfil Hakim dan Ainur Rohim. (*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015