Kediri (Antara Jatim) - Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kediri, Jawa Timur, mengusulkan tambahan kuota untuk elpiji ukuran 3 kilogram di wilayah Keresidenan Kediri, sampai 100 persen yang dipicu kelangkaan tabung tersebut.
"Kami sudah ajukan untuk tambahan kuota. Besok informasinya oleh Pertamina akan ditambah," kata Ketua Hiswana Migas Kediri David T Wahyudi di Kediri, Rabu.
David yang ditemui setelah melakukan peninjauan di lokasi pengecer serta pangkalan tabung elpiji di Kota Kediri tersebut mengatakan berdasarkan informasi, penambahan akan dilakukan dengan kuota mencukupi.
Alokasi tabung elpiji ukuran 3 kilogram di wilayah Kota dan Kabupaten Kediri, sampai sekitar 1 juta tabung per bulan. Untuk wilayah Kota Kediri mendapatkan 372.960 tabung per bulan, sementara untuk Kabupaten mendapatkan alokasi 962.320 tabung per bulan.
Dengan jumlah tersebut, untuk kuota Kota Kediri per hari mencapai 14.918 tabung dan di Kabupaten Kediri mencapai 38.492 tabung per hari. Hiswana Migas Kediri mengajukan usulan tambahan sampai 100 persen, sehingga dipastikan mencukupi kebutuhan.
David juga mengatakan, sampai saat ini masih melakukan pemetaan penyebab habisnya stok tabung elpiji ukuran 3 kilogram. Kondisi stok habis bukan hanya terjadi di wilayah Kediri, tapi juga terjadi di daerah lain seperti Blitar, Nganjuk, sampai Surabaya.
Ia juga sudah meminta timnya untuk turun langsung memantau stok elpiji baik di tingkat agen, pangkalan, maupun pengecer. Pemantauan dilakukan sebagai antisipasi penyalahgunaan aturan, di antaranya dengan menjual di atas harga eceran tertinggi (HET). Jika melanggar, Hiswana juga tidak segan memberikan sanksi.
"Kami pantau kalau memang dari agen atau pangkalan naik, jika melanggar kami skors," katanya.
Tabung elpiiji ukuran 3 kilogram di Kediri mengalami kelangkaan, yang memicu harganya naik drastis, antara Rp19 ribu sampai Rp20 ribu per tabung di tingkat pengecer. Padahal, sesuai dengan HET harganya hanya Rp16 ribu per tabung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Kami sudah ajukan untuk tambahan kuota. Besok informasinya oleh Pertamina akan ditambah," kata Ketua Hiswana Migas Kediri David T Wahyudi di Kediri, Rabu.
David yang ditemui setelah melakukan peninjauan di lokasi pengecer serta pangkalan tabung elpiji di Kota Kediri tersebut mengatakan berdasarkan informasi, penambahan akan dilakukan dengan kuota mencukupi.
Alokasi tabung elpiji ukuran 3 kilogram di wilayah Kota dan Kabupaten Kediri, sampai sekitar 1 juta tabung per bulan. Untuk wilayah Kota Kediri mendapatkan 372.960 tabung per bulan, sementara untuk Kabupaten mendapatkan alokasi 962.320 tabung per bulan.
Dengan jumlah tersebut, untuk kuota Kota Kediri per hari mencapai 14.918 tabung dan di Kabupaten Kediri mencapai 38.492 tabung per hari. Hiswana Migas Kediri mengajukan usulan tambahan sampai 100 persen, sehingga dipastikan mencukupi kebutuhan.
David juga mengatakan, sampai saat ini masih melakukan pemetaan penyebab habisnya stok tabung elpiji ukuran 3 kilogram. Kondisi stok habis bukan hanya terjadi di wilayah Kediri, tapi juga terjadi di daerah lain seperti Blitar, Nganjuk, sampai Surabaya.
Ia juga sudah meminta timnya untuk turun langsung memantau stok elpiji baik di tingkat agen, pangkalan, maupun pengecer. Pemantauan dilakukan sebagai antisipasi penyalahgunaan aturan, di antaranya dengan menjual di atas harga eceran tertinggi (HET). Jika melanggar, Hiswana juga tidak segan memberikan sanksi.
"Kami pantau kalau memang dari agen atau pangkalan naik, jika melanggar kami skors," katanya.
Tabung elpiiji ukuran 3 kilogram di Kediri mengalami kelangkaan, yang memicu harganya naik drastis, antara Rp19 ribu sampai Rp20 ribu per tabung di tingkat pengecer. Padahal, sesuai dengan HET harganya hanya Rp16 ribu per tabung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015