Ponorogo (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu menggelar rapat pleno penetapan daftar pemilih sementara (DPS) pilkada setempat yang berjumlah 769.574 orang dan tersebar di 304 desa/kelurahan.


     


"Data DPS ini selanjutnya akan dijadikan acuan penetapan daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada," kata Divisi Teknik Penyelenggaraan dan Data KPU Ponorogo, Mohammad Syaifulloh, Rabu.


     


Dari jumlah DPS itu, rinciannya pemilih laki-laki sebanyak 377.003 untuk perempuan 392 571 dengan jumlah TPS 1.721. 


     


Hasil tersebut merupakan hasil pencocokan dan penelitian daftar potensial penduduk pemilih pemilu (DP4) Kabupaten Ponorogo mencapai 809.108 orang, dari total jumlah penduduk yang tercatat sebanyak 908.289 orang.


     


Menurut Syaifulloh, jumlah tersebut bisa dikatakan menurun jika dibadingkan dengan DPT pada pilpres tahun 2014.


     


"Pada pilpres lalu, didapat DPT sejumlah 771.916 orang, artinya mengalami penurun dengan selisih 2.342 orang," ujarnya.


     


Menurut Syaifulloh, hal tersebut dipengaruhi karena untuk pilpres bersifat nasional jadi meskipun bukan warga Ponorogo, namun berdomisili bisa memilih disini, seperti mereka yang ada di pondok pesantren dan lain sebagainya," imbuhnya.


     


Data tersebut merupakan hasil dari pemutakhiran data pemilih (PPDP) yang sudah divalidasi dari mulai tingkat desa, kecamatan hingga bermuara di tingkat kabupaten. 


     


Selanjutnya, kata dia, kemudian akan dilakukan pemutakhiran data pada tahapan DPSHP (Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan) sebelum masuk pada DPT.


     


"Namun jumlah DPS tersebut belum final masih akan divalidasi kembali sehingga mengerucut pada penetapan DPT untuk pilkada di Kabupaten Ponorogo," terangnya.


     


Jumlah data DPT pada tahapan pilkada setempat sangat berpengaruh untuk pasangan calon, sehingga data yang ditetapkan harus benar-benar valid, guna menghindari permasalahan di kemudian hari, kata Syaifulloh. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015