Banyuwangi (Antara Jatim) - Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jawa Timur memberlakukan siaga kebakaran hutan di Taman Wisata Alam Kawah Gunung Ijen di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, seiring dengan musim kemarau.

"Hari ini kami menggelar apel siaga dan simulasi kebakaran di areal camping ground Paltuding Ijen," kata Kepala BKSDA Jatim Wilayah III Jatim, Sunandar Triguna Jasa di Banyuwangi, Rabu.

Menurutnya, tujuan digelar apel siaga tersebut untuk mempersiapkan personel dan peralatan guna menghadapi bahaya kebakaran hutan yang sering mengancam kawasan konservasi selama musim kemarau.

"Sejauh ini belum ada kebakaran, namun lebih baik mencegah daripada memadamkan kebakaran yang dapat merusak ekosistem kawasan konservasi yang penuh dengan flora dan fauna," tuturnya.

Ia menjelaskan apel siaga kebakaran tersebut juga melibatkan masyarakat sekitar, sehingga diharapkan ada peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian kawasan konservasi dari ancaman kebakaran.

"Kondisi ekstrem akibat El Nino menyebabkan panas terik dan kekeringan yang diprediksi terjadi lama sehingga mudah menimbulkan titik panas yang menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan," paparnya.

Sementara Kepala Seksi Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Banyuwangi, Pujiadi, mengatakan beberapa undangan muspika dari Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi, Kecamatan Sempol Kabupaten Bondowoso, perwakilan Perum Perhutani dan PTPN XII.

"Beberapa Taman Nasional sekitar juga diundang seperti Taman Nasional Meru Betiri, Alas Purwo, dan Baluran," katanya.

Menurut dia, kawasan hutan yang rawan terjadi kebakaran berada di lereng Gunung Ijen sebelah barat seperti di Banyupahit yang disebabkan oleh faktor manusia.

"Dengan apel siaga kebakaran itu, kami berharap semua pihak bisa melakukan antisipasi sejak dini dan petugas bisa semakin terlatih untuk memadamkan api, apabila terjadi kebakaran di kawasan konservasi sewaktu-waktu," paparnya.

Kendati demikian, Pujiadi berharap tidak terjadi kebakaran hutan karena dapat merusak ekosistem kawasan dan semua pihak harus menjaga kelestarian ekosistem kawasan setempat.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015