Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto berharap agar kemajuan investasi di Gresik tidak merusak tatanan tradisi  religius Islam yang telah mendarah daging di Masyarakat. Hal ini ditegaskan kembali melalui Kabag Humas Pemkab Gresik Suyono, Rabu (29/7).

Meski dibanjiri investasi dari luar negeri, namun Sambari – Qosim tetap akan komit untuk menjadikan alun-alun kota Gresik dan sekitarnya menjadi pusat kegiatan Budaya Islam di Gresik.

"Semua perkantoran yang ada di sana akan kami pindah ke sekitar Bunder," tegasnya.

Selain itu, Sambari-Qosim akan membangun pusat kebudayaan Islam di tiap eks wilker Bupati, untuk menjadi pusat kegiatan Islam.

Perjuangan Sambari-Qosim dalam peningkatan hidup masyarakat terutama para yatim, janda miskin dan kaum dhuafa lainnya juga banyak dilakukan.

Menurut data yang disampaikan Bupati Sambari pada Tahun 2014 jumlah Yatim dan janda miskin yang disantuni sebanyak 40.920 orang dengan total dana sebesar Rp. 8.184.000.000,-.  Jumlah ini meningkat pada tahun 2015, yaitu 43.266 orang dengan total dana sebesar Rp. 8.653.200.000,-

Tak hanya mengandalkan dana APBD Gresik, kegiatan santunan Yatim dan dhuafa juga ditularkan pada seluruh institusi. Baik itu instansi Pemerintah, BUMN, BUMD, swasta, organisasi sosial maupun organisasi masyarakat dari berbagai elemen. Bahkan kegiatan santunan ini juga menjadi tradisi dibeberapa Desa, RW sampai ke tingkat RT.

Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim melalui Baznas juga ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat. Baznas Gresik sudah memberikan beasiswa untuk 351 siswa dengan total Rp. 136 juta.

Selain itu Baznas juga memberikan dana pemberdayaan sebesar Rp. 776 juta yang  dialokasikan keberbagai program diantaranya pemberian modal perlengkapan usaha serta modal peternakan.

DERASNYA ARUS INVESTASI ASING YANG MASUK KE GRESIK PADA 5 TAHUN TERAKHIR

Tentang arus Investasi, Bupati sangat respon terhadap bidang yang satu ini. Menurut Sambari, “Tujuannya hanya satu, yaitu untuk kesejahteraan dan penyerapan tenaga kerja di Gresik” katanya serius.

Sekadar informasi, Kawasan Industri dan Pelabuhan Terpadu, Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik merupakan kawasan industri terintegrasi dengan pelabuhan dan kompleks perumahan seluas sekitar 2.933 hektare berlokasi di Manyar, Gresik, Jawa Timur. Area industri JIIPE tersebut diperkirakan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 123.750 orang.

Diakui oleh Sambari, derasnya arus investasi ini sejak adanya kunjungan Kepala Bidang Ekonomi dan Politik pada Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Michelle J Morales didampingi Asisten Bidang Politik, Akhyari Hananto ke Gresik pada tahun 2012.

Angka Investasi di Gresik melesat  jauh. Gresik yang saat itu maraih Invesment Award 2011 dari Provinsi Jawa Timur, menempatkan diri sebagai salah satu Kabupaten terbaik dalam bidang Investasi di Indonesia.

Dari data yang disampaikan Bupati Sambari, investasi 16-18 persen di Jawa Timur berasal dari Kabupaten Gresik. Di tahun 2014 ini sendiri ada 163 persetujuan baru 163 investasi besar dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Dan mencapai 163,3 juta dollar untuk Penanaman Modal Asing (PMA). Lalu ada 122 perusahaan menindaklanjuti persetujuan investasi lahan yang mencapai 4,178 hektare. “Kami optimis setiap tahun akan meningkat akan meningkat," ujar Sambari.

Tujuan Michelle J. Morales saat itu berkunjung ke Kawasan Industri dan Pelabuhan Terpadu, Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. JIIPE merupakan salah satu dari 15 kawasan industri yang diprioritaskan pengembangannya oleh pemerintah. Dari 15 kawasan tersebut, hanya dua yang terletak di Pulau Jawa salah satunya terletak di Kabupaten Gresik yakni JIIPE.(adv)

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015