Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur memutasi sebanyak 17 pejabat eselon II di lingkungan pemerintah provinsi setempat di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Senin.

"Mutasi ini merupakan bagian dalam membangun organisasi terutama menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir 2015 sekaligus menghadapi situasi ekonomi seperti sekarang ini," ujarnya di sela pelantikan.

Ke-17 pejabat yang menempati jabatan barunya yakni, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Sukardo, Asisten Administrasi Umum Sekdaprov Jatim Mudjib Affan, Asisten Pemerintahan Zainal Muhtadien dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM I Made Sukartha.

Kemudian, Kepala Bakesbangpol Jonathan, Kepala Bakorwil Malang Idrus, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Supaad, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Dachlan dan Kepala Badan Koordinawi Wilayah (Bakorwil) Pamekasan Asyhar.

Selain itu, Asisten Kesejahteraan Masyarakat Shofwan, Kepala Dinas Kehutanan Indra Wiragana, Kepala Dinas Sosial Sukesi, Kepala BPPKB Tutut Tri Herawati, Kepala Badan Ketahanan Pangan Ardo Sahak, dan Kepala Bakorwil Bojonegoro Agung Hariyanto.

Kemudian, dua jabatan staf ahli gubernur, yakni di bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia dijabat oleh Ardi Prasetyawan serta di bidang hukum dan politik Suprayitno.

Di sela sambutannya, gubernur mengatakan bahwa situasi ekonomi saat ini tidak sama dengan situasi saat lalu karena kondisi ekonomi yang ada sedang terpuruk dan dirasakan hingga Jatim.

Menurut dia, gejolak ekonomi ini dirasakan oleh semua Perbankan, bahkan hampir semuanya mengerem kredit investasi, sehingga jika pemerintah tidak mengintervensi maka sektor UMKM kita akan hancur.

"Terutama, terhadap perusahaan yang bahan bakunya impor, saat ini sudah pada posisi 'slow down' tinggal sebesar 75 persen produksinya," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Karena itulah ia berharap eksekutif dan legislatif segera membahas permasalahan ekonomi ini untuk menyusun dan mencari formula tepat.

"Pemerintah harus hadir mengintervensi terhadap gejolak krisis yang terjadi seperti sekarang ini dan menjadi agen perubahan di dalam menahan gejolak krisis yang terjadi," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015