Surabaya (Antara Jatim) - Penjualan tiket "dalam jaringan" (daring) membidik potensi wisata di Jawa Timur yang dunia pariwisatanya dinilai semakin beragam sehingga menambah minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegera.

"Potensi wisata di Jatim sangat layak dan pengguna tiket dalam jaringan di provinsi tersebut sangat berkembang," ujar Managing Director Tiket.com, Gaery Undarsa, dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Sabtu.

Jatim dikenal memiliki sejumlah pantai dan pegunungan indah yang sangat populer, seperti Pantai Pasir Putih di Situbondo, Pantai Plengkung di Banyuwangi, Pantai Papuma di Jember, Gunung Bromo di Probolinggo, Kawah Ijen di Banyuwangi, Gunung Semeru di Lumajang dan sebagainya.

Menurut dia, potensi itulah yang menjadikan minat wisatawan meningkat dan banyak mencari lokasi-lokasi dunia wisata ke Jawa Timur.

Karena itulah, lanjut dia, sebagai jasa yang melayani penjualan tiket tersebut di tahun keempatnya menambah inovasi dengan teknologi informasi dengan harapan mampu mendorong perkembangan sejumlah daerah tujuan wisata dan bisnis di Jawa Timur.

"Informasinya cukup lengkap sehingga diharapkan bisa membantu anak bangsa mencintai dan mengembangkan pariwisata, khususnya di Jatim," ucapnya.

Kemudahan teknologi dikembangkan Tiket.com dengan  kesepakatan bersama  Bank BCA melalui fasilitas terbarunya berupa "Loyalty Card", yang kemudian juga meluncurkan "Virtual Card" Tiket.com untuk seluruh pengguna fasilitasnya.

Saat ini, lanjut dia, Tiket.com sudah bekerja sama dengan 14 maskapai besar dan memiliki lebih dari 180.000 jaringan hotel lokal maupun internasional.

"Selama empat tahun ini Tiket.com juga telah memiliki pertumbuhan data server sebesar 4000 GigaBytes guna mengisi layanan bisnis yang makin lengkap di antaranya pesawat, hotel, kereta api, even dan konser," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Jarinto mengakui keberadaan agen pelayanan tiket dalam jaringan cukup membantu kedatangan wisatawan dari sejumlah daerah, terutama dari luar provinsi.

Kendati demikian, ia menyarankan pengelola tiket tetap berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk asosiasi perusahaan perjalanan wisata Indonesia maupun maskapai.

"Antara asosiasi dan pelaku usaha harus tetap ada koordinasi sehingga tidak merugikan siapapun," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015