Bojonegoro (Antara Jatim) - Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Sumardi mengatakan TNI akan terus mengawal swasembada pangan, tidak hanya tanaman padi, kedelai, dan jagung, tapi juga bahan pangan lainnya,  agar Indonesia tidak menjadi negara pengimpor kebutuhan bahan pokok.      
    
"TNI di Jawa Timur, akan terus mengawal swasembada pangan, agar Indonesia tidak menjadi negara pengimpor kebutuhan pangan," katanya, ketika di Bojonegoro, Sabtu.
    
Didampingi Bupati Bojonegoro Suyoto, dan Komandan Kodim 0813 Letkol Kav. Donova Pri Pamungkas, ia menjelaskan kalau persediaan pangan di suatu negara tidak ada, maka dengan mudah dilemahkan negara lain.
    
"Tanpa diserang saja, kalau kita kesulitan pangan, akan mati sendiri," katanya, menegaskan.
    
Dengan demikian, menurut dia, pendampingan yang dilakukan TNI dalam swasembada pangan tidak hanya mengawal kebutuhan pupuk bagi petani, dan bibit, tapi juga kebutuhan air irigasi pertanian, juga lainnya.
    
"Kami minta masyarakat melaporkan kepada kami kalau ada pupuk yang diselewengkan. Kalau memang distributor yang menyelewengkan pupuk akan kami minta untuk dicopot," ucapnya.
    
Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan TNI akan ikut terlibat melakukan pendampingan tidak hanya dalam peningkatan produksi padi, kedelai dan jagung, tapi juga dalam peningkatan produksi pangan lainnya.
    
"TNI siap, ikut melakukan pendampingan peningkatan produksi pangan lainnya," ucapnya, menegaskan.
    
Pada kesempatan itu, Bupati Bojonegoro Suyoto, optimistis daerahnya mampu mencapai target produksi tanaman padi yang ditetapkan tahun ini sebesar 900 ribu ton gabah kering panen (GKP).
    
"Kekeringan yang terjadi selama kemarau tahun ini tidak terlalu mempengaruhi produksi padi di daerah kami," katanya.
    
Saat ini, lanjut dia, produksi tanaman padi di daerahnya sudah mencapai 730 ribu ton GKG, per Agustus.
    
"Kami optimistis sepanjang tidak halangan yang berarti, maka target produksi tanaman padi 900 ribu ton GKG akan tercapai, sebab masih ada tanaman padi seluas 22.000 hektare yang belum panen," katanya.
    
Di Bojonegoro, Mayjen TNI Sumardi, dengan didampingi Bupati Bojonegoro Suyoto, juga berbagai pihak lainnya, melakukan panen tanaman padi di Desa Dengok, Kecamatan Padangan, dengan memanfaatkan mesin.
    
Selain itu, ia juga menyaksikan transaksi pembelian gabah yang dilakukan Bulog Suvdivre III Bojonegoro, dengan petani setempat, dengan harga pembelian Rp4.900/kilogram GKP. (*)

     

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015