Blitar (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, membuat jalur untuk wisata kuliner mengingat potensi wisata ini sangat mengutungkan dan meningkatkan pereekonomian warga di sekitarnya.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Blitar Puguh Imam Susanto, Sabtu mengatakan jalur wisata saat ini masih dibuat dan nantinya menghubungkan sejumlah daerah di Kabupaten Blitar yang terdapat lokasi kuliner unggulan.

"Kami masih petakan agar pengunjung nyaman dan mengetahui dengan pasti pusat kuliner di Blitar," katanya.

Ia mengatakan, sengaja mengangkat kuliner menjadi salah satu andalan wisata di Kabupaten Blitar, sebab banyak orang menyukai kuliner dan belum begitu banyak orang yang tahu.

Selain itu, kegiatan itu juga sebagai salah satu promosi untuk produk-produk unggulan di Kabupaten Blitar, sehingga ke depannya bisa meningkatkan pereekonomian warga di sekitarnya.

Ia mengatakan, saat ini pemetaan yang dilakukan adalah wisata kuliner buah belimbing serta pohon cokelat. Untuk wisata buah belimbing dipusatkan di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Blitar. Di tempat ini, merupakan sentra tanaman belimbing.

Selain dijual berupa buah, masyarakat dengan dibantu oleh tim ahli dari Universitas Brawijaya, juga membuat olahan dari belimbing, menjadi berbagai macam produk, salah satunya minuman sari buah belimbing.

"Kalau belimbing jika produksi melimpah, harga turun bahkan sering dijadikan pakan ternak. Untuk itu dibuatlah aneka olahan buah belimbing," kata Puguh.

Ia mengatakan, dalam waktu dekat akan ada pameran untuk berbagai macam olahan buah belimbing di desa itu. Dengan agenda itu, nantinya akan dikenalkan ke masyarakat luas tentang produk-produk olahan buah belimbing, sehingga nantinya bisa semakin berkembang.

Setelah dari wisata buah belimbing, nantinya dilanjutkan ke wisata buah cokelat. Jalur daerah itu searah, sehingga lebih mudah untuk pemetaan lokasinya. Lokasi wisata itu di Desa Plosorejo, Kademangan, Blitar, dengan nama "Kampung Coklat".

"Di sana selain ada wisata alam, juga ada edukasinya. Pengunjung pun bisa menikmati olahan cokelat," kata Puguh.

Pengelola wisata "Kampung Coklat" Kholid Mustofa mengatakan minat masyarakat berkunjung untuk wisata edukasi dan menikmati olahan buah cokelat cukup besar. Mereka juga datang dari berbagai daerah, menikmati liburan dengan keluarga.

Ia berharap, produk yang ia kelola bisa lebih berkembang. Ia ingin mengembangkan usahanya, sehingga semakin bisa menciptakan lapangan kerja. awalnya sekitar 48 orang pekerja yang terlibat mulai dari mengurus kebun kakao, tempat pengolahan kakao, sampai pengolahan cokelat, namun dengan usaha yang lebih besar nantinya juga menambah lapangan kerja.

Ia juga berharap, dengan wisata edukasi ini, bisa lebih menarik minat masyarakat untuk bertanam kakao. Walaupun mempunyai lahan yang tidak terlalu luas, ia meyakinkan usaha ini prospeknya masih cukup bagus. Bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri, kakao juga merupakan salah satu komoditas ekspor. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015