Trenggalek (Antara Jatim) - Kepala Badan Pengembangan Wilayah Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Hermanto Dardak, mengakui sengaja mempersiapkan putranya, Emil Elestianto Dardak, untuk menapaki karir politik di pemerintahan dengan maju bursa Pilkada Trenggalek, Jawa Timur.
"Terus-terang saya senang karena dia (Emil) memilih daerah saya untuk mengabdikan diri sebagai kepala daerah. Kemampuan profesional serta pengalamannya saya kira sudah memadai untuk merealisasikan konsep pengembangan wilayah di koridor selatan Jatim," ujar Hermanto Dardak di Trenggalek, Rabu.
Mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum RI era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak lugas menyatakan skenario karir politik Emil, mulai dari seorang (calon) kepala daerah hingga ke pentas nasional.
Namun Hermanto yang asli Trenggalek mengakui jika pencalonan putranya tidak terlepas dari peluang pembangunan koridor selatan Jawa yang sudah menjadi "cetak biru" atau rancangan pembangunan jangka panjang yang disiapkan pemerintah melalui lembaga yang dipimpinnya.
"Kebetulan pekerjaan saya menangani sektor pengembangan wilayah. Sementara di dalam kehidupan pribadi, tentunya saya punya yunior yang kebetulan juga menggeluti bidang pengembangan wilayah. Mungkin itu yang menggerakkan hatinya untuk merealisasikan wacana tersebut," ujarnya.
Hermanto mengaku tidak mempersiapkan bantuan khusus dalam upaya pemenangan pencalonan Emil, suami artis Arumi Bachsin tersebut, di Pilkada Trenggalek.
Ia berdalih, sumbangsih yang sudah dia lakukan sebatas memberi pembekalan pendidikan hingga setingkat S-3, sehingga Emil yang pernah menjadi pelajar teladan se-DKI Jakarta berhasil menjadi satu-satunya doktor termuda di Indonesia dalam usia 23 tahun.
Tidak hanya pernah mengenyam ilmu di sejumlah lembaga pendidikan internasional di Singapura, Autralia dan Jepang, Emil disebut Hermanto juga mulus menapaki karir di sejumlah lembaga internasional World Bank, BUMN bidang keuangan, hingga aktivitasnya di sejumlah asosiasi tingkat nasional.
"Dan dia mengambil bidang pengembangan wilayah, sehingga dia rasa sejalan dengan apa yang menjadi program pemerintah dalam hal pengembangan koridor selatan Jawa yang masih tertinggal maupun sektor Indonesia timur lainnya," kata Hermanto.
Bahwa Emil sempat diwacanakan masuk dalam bursa bakal calon di Pilkada Depok, Jawa Barat, sebelum akhirnya berlabuh di Trenggalek, Hermanto mengatakan bahwa pilihan-pilihan tersebut ditentukan sendiri oleh putranya.
"Ternyata dia memilih daerah kelahiran saya. Itu bagus dan tentu kami mendukung dan senang," ujarnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Hermanto menyatakan bahwa Pemerintahan Joko Widodo saat ini memprioritaskan pembangunan kawasan Jawa bagian selatan maupun Indonesia timur.
Salah satu program yang saat ini sudah dimulai adalah membangun infrastruktur jalan nasional, mulai dari Pelabuhan Prigi, Trenggalek hingga Madiun-Rembang, Jawa Tengah melalui Kabupaten Ponorogo.
Selain untuk memudahkan aliran perekonomian dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, peningkatan kualitas dan kelas jalan antara Trenggalek hingga Madiun dan Rembang Jawa Tengah diharapkan membantu konektivitas perekonomian kawasan antara koridor selatan Jawa dengan wilayah Pantura, seperti Semarang hingga Surabaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Terus-terang saya senang karena dia (Emil) memilih daerah saya untuk mengabdikan diri sebagai kepala daerah. Kemampuan profesional serta pengalamannya saya kira sudah memadai untuk merealisasikan konsep pengembangan wilayah di koridor selatan Jatim," ujar Hermanto Dardak di Trenggalek, Rabu.
Mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum RI era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak lugas menyatakan skenario karir politik Emil, mulai dari seorang (calon) kepala daerah hingga ke pentas nasional.
Namun Hermanto yang asli Trenggalek mengakui jika pencalonan putranya tidak terlepas dari peluang pembangunan koridor selatan Jawa yang sudah menjadi "cetak biru" atau rancangan pembangunan jangka panjang yang disiapkan pemerintah melalui lembaga yang dipimpinnya.
"Kebetulan pekerjaan saya menangani sektor pengembangan wilayah. Sementara di dalam kehidupan pribadi, tentunya saya punya yunior yang kebetulan juga menggeluti bidang pengembangan wilayah. Mungkin itu yang menggerakkan hatinya untuk merealisasikan wacana tersebut," ujarnya.
Hermanto mengaku tidak mempersiapkan bantuan khusus dalam upaya pemenangan pencalonan Emil, suami artis Arumi Bachsin tersebut, di Pilkada Trenggalek.
Ia berdalih, sumbangsih yang sudah dia lakukan sebatas memberi pembekalan pendidikan hingga setingkat S-3, sehingga Emil yang pernah menjadi pelajar teladan se-DKI Jakarta berhasil menjadi satu-satunya doktor termuda di Indonesia dalam usia 23 tahun.
Tidak hanya pernah mengenyam ilmu di sejumlah lembaga pendidikan internasional di Singapura, Autralia dan Jepang, Emil disebut Hermanto juga mulus menapaki karir di sejumlah lembaga internasional World Bank, BUMN bidang keuangan, hingga aktivitasnya di sejumlah asosiasi tingkat nasional.
"Dan dia mengambil bidang pengembangan wilayah, sehingga dia rasa sejalan dengan apa yang menjadi program pemerintah dalam hal pengembangan koridor selatan Jawa yang masih tertinggal maupun sektor Indonesia timur lainnya," kata Hermanto.
Bahwa Emil sempat diwacanakan masuk dalam bursa bakal calon di Pilkada Depok, Jawa Barat, sebelum akhirnya berlabuh di Trenggalek, Hermanto mengatakan bahwa pilihan-pilihan tersebut ditentukan sendiri oleh putranya.
"Ternyata dia memilih daerah kelahiran saya. Itu bagus dan tentu kami mendukung dan senang," ujarnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Hermanto menyatakan bahwa Pemerintahan Joko Widodo saat ini memprioritaskan pembangunan kawasan Jawa bagian selatan maupun Indonesia timur.
Salah satu program yang saat ini sudah dimulai adalah membangun infrastruktur jalan nasional, mulai dari Pelabuhan Prigi, Trenggalek hingga Madiun-Rembang, Jawa Tengah melalui Kabupaten Ponorogo.
Selain untuk memudahkan aliran perekonomian dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, peningkatan kualitas dan kelas jalan antara Trenggalek hingga Madiun dan Rembang Jawa Tengah diharapkan membantu konektivitas perekonomian kawasan antara koridor selatan Jawa dengan wilayah Pantura, seperti Semarang hingga Surabaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015