Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan para pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Kota Pahlawan bisa bersaing dengan para pengusaha kecil menengah dari negara lain menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada Desember 2015.
    
"Pahlawan ekonomi didirikan untuk mencuri start MEA, karena yang nantinya masuk ke Indonesia bukan industri-industri besar, melainkan para pelaku usaha menengah kecil," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Senin.
    
Menurut dia, Negara Vietnam dan Thailand saat ini sudah melatih warganya untuk berbahasa Indonesia. Oleh karena itu, lanjut dia, dengan menganut slogan "Go Global–Go Digital–Go Final", para UKM yang produknya bisa dipesan melalui situs belanja online, diharapkan bisa membuat UKM Kota Surabaya mampu bersaing dengan pengusaha menengah kecil dari negara lain.
    
Sementara itu, pada acara penganugerahan Pahlawan Ekonomi 2015 yang digelar di Balai Kota Surabaya, Minggu (24/8) malam, Risma mengatakan Pahlawan Ekonomi adalah acara tahunan yang rutin digelar Pemkot Surabaya sejak  2010 dan terus berkelanjutan dalam upaya memberdayakan para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di 31 Kecamatan Kota Surabaya.
    
Selain itu, Pahlawan Ekonomi juga merupakan salah satu usaha dalam menggerakan para ibu rumah tangga sebagai penggerak ekonomi dalam suatu keluarga.  
    
Adapun pemenang Pahlawan Ekonomi 2015 dengan hadiah berupa kontrak kerja senilai Rp30 juta bagi juara pertama, Rp20 juta bagi juara kedua dan Rp10 juta bagi juara ketiga.
    
Kategori "Culinary Business" (CB), diraih oleh UKM Bina Makmur sebagai juara pertama dengan produk semanggi dari Kecamatan Sambikerep, juara kedua diraih UKM Yana Taste dengan produk olahan nasi dari Kecamatan Sawahan, dan juara ketiga diraih oleh UKM Jasmine Catering dengan prouduk jajanan dari Kecamatan Tambaksari.
    
Untuk kategori "Home Industry" (HI), juara pertama diraih oleh UKM Tree G dengan hasil produk kacang goreng dari Kecamatan Kenjeran, Juara ke-dua oleh UKM Jovis Collection dengan produk sepatu dari Kecamatan Sukolilo dan juara ke-tiga oleh UKM Rahayu Coklat dengan produk olahan coklat dari Kecamatan Karangpilang.
    
Sedangkan, untuk kategori "Creative Industry" (CI), juara pertama diraih oleh UKM Kartini Bordir dengan usaha bordir dari Kecamatan Karangpilang, jaura kedua oleh UKM Nena Namo dengan produk berupa tudung saji dari Kecamatan Tegalsari, dan juara ketiga diraih oleh UKM Ondomohen Box dari Kecamatan Genteng.
    
Untuk kategori "best of the best" dari kategori "Culinary Business" diraih oleh UKM Anggrek dengan produk rujak cingur dari Kelurahan Semampir, dari kategori Creative Industry diraih oleh UKM Andini Collection dengan produk tas batik dari Kecamatan Gunung Anyar, dan dari kategori home industry diraih oleh UKM MJ Bakery dengan produk roti dari Kecamatan Tandes.
    
Aminah dari UKM Bina Makmur selaku juara utama di kategori "Culinary Business" ini berharap, melalui acara seperti pahlawan ekonomi, mampu membuat olahan tanaman semangginya bisa dikenal banyak orang.
    
Untuk menanggulangi kelangkaan tumbuhan semanggi di wilayah perkotaan, Bu Aminah mempunyai cara sendiri yaitu dengan melakukan penanaman tumbuhan semanggi sendiri.
    
"Saya dan keluarga menanam sendiri tanaman semanggi, ini salah satu cara untuk menjaga ketersediaan semanggi selalu aman. Selain itu, saya juga bisa mengawasi perawatan tanaman semanggi ini. Berkat semanggi ini, saya juga mampu menyekolahkan anak hingga kejenjang yang tinggi, dan alhamdulillah bisa membeli satu unit mobil," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015