BI Minta Pemerintah Perbaiki Perekonomian Jelang MEA
Selasa, 11 November 2014 17:53 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah IV Jawa Timur meminta pemerintah segera mempercepat upayanya memperbaiki beberapa faktor penunjang peningkatan perekonomian menjelang diberlakukannya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Deputi Kepala Perwakilan Wilayah IV Bank Indonesia (BI) Soekowardojo menyatakan, secara umum kerja sama perdagangan dengan seluruh negara anggota ASEAN yakni MEA 2015 memang tidak harus ditakuti. Oleh sebab itu, ada beberapa catatan bagi pemerintahan baru saat ini.
"Misal, di sektor perdagangan. Hal itu dikarenakan daya saing Indonesia masih rendah dibanding negara ASEAN lainnya," ujarnya, ditemui di Surabaya, Selasa.
Di sektor perdagangan, ungkap dia, peringkat Indonesia masih menempati di posisi 34. Jumlah tersebut kalah dengan Singapura yang menempati posisi kedua. Kemudian, Amerika Serikat berada di peringkat ketiga dan Jepang di nomor enam.
"Lalu di sektor jasa, kami menilai daya saing transportasi, kesehatan dan turis juga masih sangat rendah," tuturnya.
Ia mencontohkan, secara keseluruhan maskapai penerbangan Indonesia memang sudah cukup banyak. Akan tetapi jika dilihat dari sisi armada yang beroperasional justru jumlahnya masih terbatas.
"Selain itu, sampai sekarang belum ada bandara internasional di Indonesia yang sudah memiliki klasifikasi bintang," ucapnya.
Kemudian, tambah dia, dari sisi kualitas kesehatan yang sudah cukup baik hanya terlihat di kota besar. Bahkan, mutu pelayanan kesehatan itu baru bisa dirasakan dengan harga yang sangat mahal.(*)