Surabaya (Antara Jatim) - Peserta Musyawarah Nasional (Munas) ke-IX Majelis Ulama Indonesia mulai berdatangan dari seluruh provinsi untuk menyelesaikan proses registrasi di arena lantai satu Hotel Garden Palace Surabaya, Jalan Yos Sudarso, Senin sore.

"Hari ini jadwalnya registrasi atau pendaftaran dan kami tunggu hingga malam hari, karena peserta dari berbagai daerah di Indonesia," ujar Ketua Pelaksana Munas IX MUI Anwar Abbas kepada wartawan di sela acara.

Total sekitar 550 peserta akan hadir dan berhak bersuara dalam pertemuan yang agenda utamanya memilih ketua umum dan kepengurusan MUI Pusat periode 2015-2020.

Munas yang juga sebagai forum permusyawaratan tertinggi organisasi ulama, zuama, dan cendekiawan, lanjut dia, dilaksanakan pada 24-27 Agustus 2015.

Selain registrasi peserta, pada hari pertama pelaksanaan digelar acara Ta'aruf atau silaturahim antara peserta dan sejumlah tokoh nasional, seperti Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan.

"Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf juga sudah konfirmasi hadir malam ini. Pada pertemuan itu mereka akan bicara tentang kondisi bangsa saat ini," ucapnya.

Sedangkan, pembukaan Munas IX MUI dijadwalkan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo yang didampingi Ibu Nagara Iriana, serta sejumlah kabinet kerja.

Sementara itu, Ketua MUI Jatim KH. Abdusshomad Buchori ketika ditemui di tempat yang sama mengaku mengutus tujuh peserta sebagai wakil ke Munas kali ini.

"Ada tujuh yang jadi peserta, dan masing-masing satu orang utusan dari 38 MUI kabupaten/kota se-Jatim. Tapi, 38 orang ini hanya peninjau, bukan peserta sehingga tidak berhak bersuara," katanya.

Menurut dia, sesuai aturan dalam penyelenggaraan Munas IX MUI ini, MUI Provinsi yang kabupaten/kotanya memiliki lebih dari 21 daerah maka berhak mengutus tujuh orang, di bawah 20 daerah mengutus enam orang, dan di bawah 10 daerah mengutus lima orang.

"Peserta Munas juga berasal dari perwakilan organisasi masyarakat, lembaga tingkat nasional, dan perwakilan pondok pesantren," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015