Magetan (Antara Jatim) - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Lawu dan sekitarnya (KPH Lawu Ds), Unit II Jawa Timur, menutup jalur pendakian di Gunung Lawu karena terjadi kebakaran hutan di wilayah tersebut.

Asper BKPH Lawu Selatan, KPH Lawu Ds, Marwoto, Senin, mengatakan, kebakaran terjadi di sisi utara gunung yang merupakan perbatasan wilayah Magetan dengan Kabupaten Ngawi.

"Penutupan jalur resmi pendakian tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap para pendaki," ujar Marwoto.

Belum diketahui luasan lahan yang terbakar. Namun, pihaknya memastikan yang tebakar adalah semak belukar yang berjarak sekitar 4 kilometer dari jalur pendakian.

Beberapa petugas sudah berada di lokasi kebakaran untuk berupaya memadamkan api. Namun, karena api terus membesar, pihaknya juga akan mengirim 60 personel petugas Perhutani dan relawan dari masyarakat.

Sementara, Sugianto, warga Desa Nitikan, Kecamatan Plaosan, Magetan, yang dekat dengan lereng Gunung Lawu, mengakatan, kebakaran hutan di lereng Lawu tersebut sudah terjadi sejak Minggu (23/8).

"Kobaran api sangat jelas terlihat dari dusun saat malam hari. Hingga hari kedua ini, api masih terlihat dan melebar," kata warga setempat Sugianto.

Pihaknya menduga, kebakaan hutan tersebut disebabkan karena api yang membakar rerumputan dan semak. Cuaca yang kering dan panas saat musim kemarau, membuat api dengan cepat menjalar.

Hutan di lereng Gunung Lawu sangat rawan terbakar saat musim kemarau berlangsung. Pada musim kemarau tahun lalu, juga terjadi kembakaran hutan di wilayah setempat meski tidak parah.

Data Perhutani KPH Lawu Ds mencatat, kebakaran hutan skala besar pernah terjadi di kawasan hutan Gunung Lawu, di antaranya 2002, 2006, 2009 dan 2012.

Dimana, kebakaran hutan tahun 2002 mencapai 6.284,24 hektare, pada 2006 seluas 1.007 hektare, dan 2009 seluas 1.370,7 hektare. **

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015