Surabaya (Antara Jatim) - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya menertibkan reklame iklan dugem (dunia gemerlap) berukuran besar dengan gambar seorang wanita berpakaian tidak senonoh atau tidak sopan di dua titik di Kecamatan Rungut Kota Surabaya, Minggu.

"Hari ini, kami turunkan reklame itu," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Irvan Widyanto kepada Antara di Surabaya.
    
Informasi tersebut berawal dari adanya pesan pendek atau SMS yang dikirim ke sejumlah warga di Surabaya. Pesan pendek tersebut berbunyi "Titip Pesan buat wali kota atau calon wali kota Surabaya. Hari ini dari Rungkut, sebelum jembatan MERR, terlihat iklan dugem dengan gambar yang tidak seronok. Padahal tadi malam juga pada saat lewat Yakaya ada juga iklan dugem yan lain, juga dengan gambar yang seronok. Bahkan ada keterangannya: Hottest DJ in The World".
    
Apalagi, reklame yang terpampang dalam ukuran cukup besar, tidak cocok untuk kota pahlawan. "Usul untuk diturunkan jika mungkin, atau bagaimana agar iklan-iklan seronok kedepan tidak tidak muncul lagi. Terima kasih" ujar pesan pendek tersebut.
    
Mendapati hal itu, lanjut dia, pihaknya bertindak cepat dengan menerjunkan beberapa personel Satpol PP untuk menertibkan reklame yang ada di jembatan Jalan MERR depan STIKOM dan Yakaya Rungkut.
    
Saat ditanya, selain dua rekalame itu, apakah ada reklame yang serupa di daerah lain atau pusat kota, Irvan mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mengetahui ada reklame lain yang serupa.
    
"Kalau ada info dari masyarakat, mohon langsung di info ke kami biar segera ditindaklanjuti," ujarnya.
    
Tindakan Satpol PP Surabaya tersebut mendapat pujian dari anggota Komisi D DPRD Surabaya Anugera Hariadi. Ia mengatakan tindakan responsif tersebut bukti kesiapsiagaan Satpol PP menjaga kenyamanan kota.  "Luar biasa mantap," ujarnya.
    
Hal sama juga dikatakan anggota Komisi A DPRD Surabaya Fatkhur Rohman. Ia mengaku juga mendapatkan sms tersebut dari warga. "Saya juga dapat SMS itu, tapi saat itu saya belum bisa jawab karena belum tahu bentuk gambar reklamenya. Tapi kalau sudah dicopot ya bagus," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015