Gresik (Antara Jatim) - Penjualan Semen Gresik di Keresidenan Surakarta, Jawa Tengah, yang meliputi Kabupaten Sragen, Karanganyar, Boyolali, Surakarta, Wonogiri, Sukoharjo, dan Klaten mengalami kenaikan pada semester pertama 2015 dibanding semester sama tahun 2014.

Direktur Komersial Semen Gresik Mukhamad Saifudin, Kamis mengatakan perusahaannya mencatat kenaikan sebesar 3,9 persen pada penjualan wilayah sekitar Surakarta, dari 287.686 ton semester awal tahun 2014 menjadi 298.944 ton pada semester awal tahun 2015.

"Ditengah persaingan global saat ini Semen Gresik terus memacu kinerjanya, lesunya ekonomi nasional tidak menyurutkan kami untuk terus meningkatkan penetrasi pasar semen khususnya di Jawa Tengah," ucap Saifudin dalam keterangan persnya di Gresik.

Selain mengalami kenaikan, kata Saifudin penjualan Semen Gresik juga menguasai pasar tertinggi di wilayah Jawa Tengah, seperti di Kota Boyolali yang mencapai 74,60 persen, Surakarta 66,10 persen, Sragen 42,90 persen, Karanganyar 61,40 persen, Wonogiri 51,60 persen, dan Klaten sebesar 70,10 persen.

Meski mengalami tren positif, Saifudin mengaku masih terus berupaya mendorong penjualan Semen Gresik ke berbagai wilayah di Jawa Tengah, salah satunya dengan merangkul beberapa mitra pelanggan agar tetap menggunakan Semen Gresik.

"Dengan banyaknya merk semen yang beredar di toko, masyarakat akan cenderung lebih mudah memilih sesuai dengan keinginanya, sebab masyarakat sebagai pengambil keputusan dan pemilik toko sebagai penasehat untuk memilih semen," ucapnya.

Untuk itu, kata Saifudin, pihaknya akan berusaha mempertahankan penjualan dengan mengimbau masyarakat lebih mencintai produk Indonesia.

"Sementara, salah satu upaya untuk terus menggandeng mitra Semen Gresik, yakni dengan memberikan penghargaan kepada pelanggan sebagai apresiasi, seperti untuk toko dengan penjualan terbaik dan pelanggan semen curah," ucapnya.

Selain itu, Semen Gresik juga menyelenggarakan acara "customer gathering" yang dihadiri sekitar 1.700 pelanggan dari Solo, Sragen, Karanganyar, Boyolali, Surakarta, Wonogiri, Sukoharjo dan Klaten.

"Kita berharap, kegiatan "customer gathering" ini akan mendekatkan perseroan dengan pelanggan, ditributor dan pemilik toko, sebab mereka yang menjadi kontrol bagi kami untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan masyarakat," katanya.***3***

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015