Bojonegoro (Antara Jatim) - SKK Migas mengharapkan sekitar 6.000 tenaga kerja proyek "engineering, procurement, and construction/EPC I Banyu Urip Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, semuanya bisa kembali bekerja akhir Agustus.
    
"Sesuai laporan PT Tripatra-Samsung, sudah ada sekitar 740 tenaga kerja dan 103 subkontraktor yang mulai kembali bekerja, sejak Selasa (18/8)," kata Pengawas Proyek Blok Cepu dari SKK Migas Yulius Wiratno, dalam rapat evaluasi penanganan kerusuhan minyak Blok Cepu di Bojonegoro, Kamis.
    
Ia merinci sebanyak 240 tenaga kerja yang sudah bekerja dari tenaga kerja bidang mesin dan elektro. Sedangkan 500 tenaga kerja lainnya, bekerja memperbaiki gedung perkantoran PT Tripatra-Samsung, yang rusak, disebabkan kerusuhan tenaga kerja proyek Blok Cepu, pada 1 Agustus lalu.
    
"Tenaga kerja lainnya akan masuk bertahap, dengan target semuanya kembali bekerja akhir Agustus," katanya, menegaskan.
    
Mengenai produksi minyak Blok Cepu, menurut dia, tidak ada masalah yang berarti tetap jalan sekitar 80 ribu barel/hari.
    
Hanya saja, menurut dia, produksinya sempat dikurangi, sebab ada permasalahan teknis menyangkut kapal yang akan mengangkut minyak di tempat penampungan produksi minyak Blok Cepu di laut Tuban.       
    
"Tapi sekarang produksinya sudah normal kembali," jelasnya.
    
"Project Site Manager" PT Tripatra-Samsung  Raymond Ras Fuldy, dalam rapat evaluasi penanggulangan kerusuhan tenaga kerja minyak Blok Cepu, di Bojonegoro, menjelaskan tenaga kerja yang akan masuk kembali bekerja harus mengikuti prosedur yang ditetapkan.
    
"Tenaga kerja harus memperoleh pembekalan agar siap kembali untuk bekerja," ucapnya.
    
"Vice President Public and Government Affairs" ExxonMobil Indonesia, Erwin Maryoto,, menjelaskan produksi puncak minyak BloK Cepu sebesar 165 ribu barel/hari, akan berlangsung awal 2016.
    
Namun, menurut dia, produksi minyak Blok Cepu, yang saat ini sekitar 80.000 barel/hari, secara bertahap akan naik menjadi 205 ribu barel/hari.
    
"Produksi 205 ribu barel/hari itu hanya berlangsung sampai akhir 2015, sebab produksi minyak Blok Cepu di "early productions facility"/EPF I nantinya akan dihentikan," jelas dia.
    
Rapat evaluasi penanganan kerusuhan minyak Blok Cepu, yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro Soehadi Moelyono, juga dihadiri jajaran instansi terkait. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015