Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Kristen (UK) Petra Fakultas Ekonomi Program Manajemen Keuangan, menggelar "Investment Festival" guna mengedukasi kepada mahasiswa maupun masyarakat umum tentang literasi keuangan.


"Tujuan acara Investment Festival ini agar masyarakat Surabaya, khususnya para mahasiswa mengenal instrumen investasi yang diketahui hanya tentang deposito, padahal masih ada instrumen lainnya seperti market outlook dan reksa dana," kata Kepala Program Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi UK Petra, Mariana Ing Malelak, Rabu.


Ia mengatakan dalam acara tersebut menghadirkan segala macam investasi yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan sekuritas dan institusi jasa keuangan, yaitu Finance Program, Continuing Education Centre, Finnancial Planning Standards Board (FPSB) Indonesia, Bloomberg, Minna Padi Investama, Pacific Capital Investment, Danareksa Investment Managemen, Victory Futures dan Car.


"Acara ini diadakan dari hari ini hingga besok Kamis (20/8) dengan rangkaian kegiatan pameran yang diikuti beberapa perusahaan sekuritas dan institusi jasa keuangan, workshop market outlook, dan seminar Reksadana tentang ancaman dan peluang," katanya.


Menurut dia, pameran yang diikuti oleh beberapa perusahaan sekuritas dan institusi jasa keuangan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dengan mengenalkan kepada masyarakat tentang produk-produk investasi dalam pameram dan memberikan layanan konsultasi keuangan secara gratis.


"Sedangkan untuk workshop market outlook akan membahas tentang seluk beluk dunia pasar modal yang bertujuan untuk membuka wawasan masyarakat dan secara khusus melengkapi masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam dunia pasar modal dan diharapkan mampu mengenalkan dunia pasar modal kepada masyarakat," ujarnya.


Selain itu, ia menambahkan dalam kegiatan tersebut juga digelar seminar yang mengangkat topik Reksadana: Ancaman atau Peluang dalam perspektif perencanaan keuangan yang diharapkan peserta seminar dapat memahami bahwa berinvestasi di reksadana baik dari sisi "return" atau kembali maupun risikonya.


"Seminar ini mengenai tentang reksadana: ancaman atau peluang dalam perspektif perencanaan keuangan dengan menghadirkan Ketua Finnancial Planning Standards Board (FPSB) Indonesia, Tri Djoko Santoso dan Kepala Sosial dan Edukasi Departemen Manajemen Aset Panin, Gembong Suwito," tuturnya.


Sementara itu, Ketua Finnancial Planning Standards Board (FPSB) Indonesia, Tri Djoko Santoso mengatakan untuk mengelola dan merencanakan keuangan masa depan seharusnya dimunculkan sejak dini dengan menyisakan uang sedikit demi sedikit agar di masa depan ketika usia sudah tidak produktif lagi masih bisa memiliki uang.


"Ketika usia masih muda dengan penghasilan uang yang masih produktif, disarankan untuk ditabung kepada lembaga jasa keuangan yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta harus mengutamakN menabung dari pada membeli kebutuhan yang bisa ditunda," tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015