Madiun (Antara Jatim) - Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Madiun Lilin Syarifah, Rabu, menyatakan tingkat konsumsi daging di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tercatat masih rendah karena hanya mencapai 10,30 Kg/kapita/tahun.
"Tingkat konsumsi daging yang ada tersebut masih di bawah tingkat konsumsi daging secara regional Provinsi Jawa Timur yang mencapai 11,25 Kg/kapita/tahun. Jadi Kabupaten Madiun masih rendah sekali," ujar Lilin kepada wartawan.
Menurut dia, masih rendahnya tingkat konsumsi daging oleh masyarakat Kabupaten Madiun tersebut disebabkan karena beberapa faktor. Di antaranya faktor yang paling dominan adalah kondisi ekonomi yang tergolong masih rendah.
"Tingkat ekonomi masyarakat yang tergolong menengah ke bawah cukup berpengaruh pada pemilihan menu makanan yang dimakan, termasuk dalam mengonsumsi daging," kata Lilin.
Guna meningkatkan konsumsi daging di wilayahnya, pihaknya terus berupaya memotivasi masyarakat untuk memiliki minat beternak dan teknik pengolahan ternak.
Selain itu, dengan dinas terkait lainnya, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Madiun terus merangsang masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, sehingga mampu mengonsumsi daging dalam menu makanannya.
Bupati Madiun Muhtarom, meminta para peternak untuk tidak menjual semua hasil ternaknya, agar sebagian dapat dikonsumsi bersama keluarga.
"Dengan demikian, jumlah warga Kabupaten Madiun yang makan daging akan semakin banyak. Walaupun tidak setiap hari, namun paling tidak lebih sering makan daging sesuai dengan kebutuhan gizi," kata Bupati.
Sementara, data Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Madiun, mencatat, produksi daging di wilayah setempat rata-rata mencapai 6.864 Ton per tahunnya. Sedangkan, populasi sapi potong di Kabupaten Madiun hingga tahun 2015 mencapai 57.321 ekor, kambing sebanyak 65.771 ekor, domba 21.425 ekor, dan unggas sebanyak 2.028069 ekor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015