Surabaya (Antara Jatim) - DPC Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Surabaya mendaftarkan Rasiyo dan Dhimam Abror sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Selasa.
Rasiyo dan Abror mendatangi gedung KPU Surabaya dengan mengenakan kemeja putih dengan dikawal puluhan pengurus partai dari Demokrat dan PAN Surabaya.
Sesampainya di KPU Surabaya mereka disambut puluhan wartawan dan fotografer yang mengabadikannya. Keduanya menebar senyum kepada setiap orang yang ada di KPU Surabaya.
Ketua KPU Surabaya Robiyan Arifin mempersilahkan kedua calon wali kota dan wakil wali kota melakukan proses pendafataran.
"Kami persilahkan kepada Pak Rasiyo dan Pak Abror untuk mengecek kelengkapan persyaratan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Plt Ketua DPC Demokrat Surabaya Hartoyo, Ketua DPD PAN Surabaya ,Surat, hadir untuk melengkapi administrasi persyaratan cawali cawawali.
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya Hartoyo sebelumnya mengaku khawatir adanya "deadlock" atau kebuntuhan dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur yang digelar di Kediri, Jatim akan berdampak tidak keluarnya rekomendasi calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.
"Saya dapat kabar Muswil PAN Jatim di Kediri 'deadlock'. Tapi kalau bisa dampaknya jangan sampai di Surabaya. Semua jadi pusing," katanya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Surabaya Usman Hakim menegaskan rekomendasi untuk Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Rasiyo dan Dhimam Abror tidak terpengaruh dengan konflik yang terjadi di Muswil DPD PAN Jatim di Kediri.
"Memang situasi di Muswil sampai saat ini masih rame. Tapi itu tidak berpengaruh terhadap turunnya rekomendasi cawali-cawawali Surabaya," katanya.
Ia mengatakan sudah membawa rekomendasi Rasiyo-Abror ke Surabaya setelah dari mengikuti pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) PAN Jatim di Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Rasiyo dan Abror mendatangi gedung KPU Surabaya dengan mengenakan kemeja putih dengan dikawal puluhan pengurus partai dari Demokrat dan PAN Surabaya.
Sesampainya di KPU Surabaya mereka disambut puluhan wartawan dan fotografer yang mengabadikannya. Keduanya menebar senyum kepada setiap orang yang ada di KPU Surabaya.
Ketua KPU Surabaya Robiyan Arifin mempersilahkan kedua calon wali kota dan wakil wali kota melakukan proses pendafataran.
"Kami persilahkan kepada Pak Rasiyo dan Pak Abror untuk mengecek kelengkapan persyaratan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Plt Ketua DPC Demokrat Surabaya Hartoyo, Ketua DPD PAN Surabaya ,Surat, hadir untuk melengkapi administrasi persyaratan cawali cawawali.
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya Hartoyo sebelumnya mengaku khawatir adanya "deadlock" atau kebuntuhan dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur yang digelar di Kediri, Jatim akan berdampak tidak keluarnya rekomendasi calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.
"Saya dapat kabar Muswil PAN Jatim di Kediri 'deadlock'. Tapi kalau bisa dampaknya jangan sampai di Surabaya. Semua jadi pusing," katanya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Surabaya Usman Hakim menegaskan rekomendasi untuk Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Rasiyo dan Dhimam Abror tidak terpengaruh dengan konflik yang terjadi di Muswil DPD PAN Jatim di Kediri.
"Memang situasi di Muswil sampai saat ini masih rame. Tapi itu tidak berpengaruh terhadap turunnya rekomendasi cawali-cawawali Surabaya," katanya.
Ia mengatakan sudah membawa rekomendasi Rasiyo-Abror ke Surabaya setelah dari mengikuti pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) PAN Jatim di Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015